Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak dan Tembaga di Mata: Grafik Penting Pasar Komoditas Global Pekan Ini

by Tim Redaksi
5, May, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak dan tembaga sedang jadi sorotan pasar global pekan ini. Minyak berada di level terendah sejak 2021 karena harapan soal perang dagang AS-China memudar, sementara aliran tembaga ke AS menciptakan ketegangan pasokan fisik yang ekstrem. Simak lima poin kritis:

Minyak Terpuruk di Tengah Ketidakpastian Perdagangan
Pemulihan harga minyak terhambat karena pasar tak lagi yakin akan kesepakatan AS-China untuk mengakhiri perang tarif. Posisi OPEC+, khususnya Arab Saudi, yang bersikukuh menahan produksi meski harga turun, semakin memperparah ketidakpastian. Para pedagang memperhatikan apakah aliansi ini akan melebarkan keran produksi di waktu dekat.

Tembaga ke AS: Persediaan Global Terseret ke Titik Terendah
Lebih dari 170.000 ton tembaga terkirim ke pasar AS bulan April untuk menghindari tarif baru, merusak keseimbangan global. Stok tembaga di Shanghai Futures Exchange (SFE) dan London Metal Exchange (LME) anjlok ke level sejarah. Mercuria Energy Group memperingatkan serbuan impor ini bisa menyebabkan lonjakan harga ekstrem di kemudian hari.

Iklim Ekstrem Mengancam Pertanian Global
Panas dan kekeringan ekstrem menggerus kondisi pertanian. Di AS, cuaca panas mempercepat penanaman tanpa hujan yang memadai—risikonya: produksi gabah menurun drastis. Di Eropa, Inggris merasakan Maret paling kering dalam 70 tahun, sementara India dan UAE tenggelam dalam gelombang panas.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Germany’s Solar Power Menekan Harga Listrik
Pertumbuhan energi surya membuat harga listrik Jerman turun drastis. Untuk pertama kalinya, 99% permintaan listrik di negara ini dipenuhi oleh energi terbarukan. Rencana menambah kapasitas surya sebesar 17 gigawatt tahun ini akan mendorong keluar pembangkit fosil dari pasar hingga 2030.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

PDB Q1-2025 Tumbuh 4,87%: Indonesia Peringkat Kedua G20 dan Targetkan Stimulus Kuartal Depan

Next Post

BEI Tangguhkan Saham TIRA Karena Lonjakan Harga Abnormal

Next Post

BEI Tangguhkan Saham TIRA Karena Lonjakan Harga Abnormal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor