BeritaInvestor.id – Senin (4/12) pukul 7.05 WIB, harga minyak WTI kontrak Januari 2024 di New York Mercantile Exchange menguat 1,11% ke US$ 74,89 per barel dari posisi akhir pekan lalu US$ 74,07 per barel. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini turun 1,94% pada pekan lalu.
Sejalan, harga minyak Brent kontrak Februari 2024 di ICE Futures menguat 0,95% ke US$ 79,63 per barel pada pagi ini. Pada pekan lalu, harga minyak acuan internasional ini melorot 1,99%.
Penguatan harga minyak pada awal pekan ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kekhawatiran terhadap pasokan minyak akibat perang di Gaza. Konflik antara Israel dan Hamas ini sempat mendorong harga minyak naik pada Jumat (2/12) lalu. Namun, sejauh ini konflik tersebut tidak berdampak signifikan terhadap aliran minyak global.
- Pemotongan pasokan minyak oleh OPEC+. Pada Kamis (1/12) lalu, OPEC+ sepakat untuk menghapus sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) minyak dari pasar global pada kuartal pertama tahun depan. Total tersebut termasuk perpanjangan pemotongan sukarela yang dilakukan Arab Saudi dan Rusia sebesar 1,3 juta bph.
- Peningkatan permintaan minyak dari China. China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia, menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi. Hal ini didorong oleh berbagai kebijakan stimulus yang dikeluarkan pemerintah China.
Di sisi lain, kekhawatiran terhadap lesunya aktivitas manufaktur global masih menjadi sentimen negatif yang dapat menekan harga minyak.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor