BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah berjangka Brent dan West Texas Intermediate (WTI) naik lebih dari 1% pada Kamis (15/2/2024), didorong oleh data ritel AS yang mendorong aksi jual dolar dan optimisme terhadap pemangkasan suku bunga The Fed.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Minyak:
- Data Ritel AS Lemah: Penjualan ritel AS turun 0,8% pada bulan Januari, lebih rendah dari perkiraan, mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang dapat meningkatkan permintaan minyak.
- Pelemahan Dolar AS: Indeks dolar AS turun sekitar 0,3%, membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Faktor Pembatas Kenaikan Harga Minyak:
- Laporan IEA: IEA memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2024 menjadi 1,22 juta barel per hari dari 1,24 juta barel per hari.
- Pasokan Meningkat: IEA memperkirakan pasokan minyak akan tumbuh 1,7 juta barel per hari pada tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya 1,5 juta barel per hari.
- Resesi di Inggris dan Jepang: Resesi di dua negara besar ini dapat menekan permintaan minyak.
Harga Minyak:
- Minyak mentah berjangka Brent ditutup naik US$ 1,26 (1,5%) menjadi US$ 82,86 per barel.
- Minyak mentah berjangka WTI AS meningkat US$ 1,39 (1,8%) menjadi US$ 78,03.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor