BeritaInvestor.id – Harga minyak naik lagi pada awal perdagangan Kamis (4/1/2024), memperpanjang kenaikan tajam hari sebelumnya.
Harga minyak mentah Brent naik 33 sen atau 0,42% menjadi US$78,58 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 40 sen atau 0,55% menjadi US$73,10.
Kedua harga minyak acuan naik sekitar 3% untuk pertama kalinya dalam lima hari pada Rabu (3/1/2024) kemarin.
Analis menyebut lonjakan harga minyak dipicu kekhawatiran pasar atas terganggunya pasokan. Kekhawatiran itu mengemuka menyusul gangguan di ladang minyak di Libya yang dipicu protes pekerja lokal yang memaksa penghentian total produksi di ladang minyak Sharara di Libya.
Ladang minyak Sharara dapat menghasilkan hingga 300 ribu barel per hari. Lapangan tersebut merupakan salah satu yang terbesar di Libya.
Lonjakan harga minyak juga dipicu meningkatnya ketegangan seputar perang Israel-Gaza dan kawasan Timur Tengah menyusul ledakan yang terjadi saat peringatan meninggalnya Qassem Soleimani yang terbunuh oleh pesawat tak berawak AS pada tahun 2020.
Ledakan diketahui menewaskan 100 orang lebih.
Kepala Ekonom Pasar Energi Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen, mengatakan bahwa gangguan pasokan minyak dari Libya dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mendorong harga minyak naik.
“Kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari Libya terus menjadi sentimen dominan di pasar,” kata Tonhaugen.
Dia menambahkan bahwa ketegangan di Timur Tengah juga telah meningkatkan ketidakpastian di pasar minyak.
Kepala Ekonom OilX, Greg Priddy, mengatakan bahwa harga minyak kemungkinan akan tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang.
“Kami memperkirakan harga minyak akan tetap berada di atas US$75 per barel dalam beberapa bulan mendatang,” kata Priddy.
Dia menambahkan bahwa gangguan pasokan minyak dari Libya dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akan terus mendukung harga minyak.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor