BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi pada hari Senin (13/5/2024), dengan harga minyak Brent terkoreksi di bawah US$83 per barel. Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Permintaan bahan bakar yang lemah: Tanda-tanda permintaan bahan bakar yang lemah di pasar global menekan harga minyak. Persediaan bensin dan distilasi AS naik pada minggu sebelum dimulainya musim mengemudi di AS, menunjukkan potensi lesunya permintaan.
- Komentar pejabat Federal Reserve AS: Komentar dari pejabat Federal Reserve AS yang meredam harapan akan pemotongan suku bunga juga berkontribusi pada penurunan harga. Suku bunga yang lebih tinggi dapat melambatkan pertumbuhan ekonomi dan meredam permintaan bahan bakar.
- Penguatan dolar AS: Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak yang didenominasikan dalam mata uang AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
- Kelebihan pasokan solar: Kelebihan pasokan solar akibat pabrik-pabrik baru dan cuaca yang sejuk di belahan bumi utara menekan harga minyak. Aktivitas ekonomi yang lamban juga turut menggerogoti permintaan solar.
Meskipun terdapat tekanan dari berbagai faktor, pasar minyak masih mendapat dukungan dari harapan bahwa OPEC+ akan memperpanjang pemangkasan pasokan ke paruh kedua tahun ini. Irak, produsen OPEC terbesar kedua, telah berkomitmen untuk mematuhi pemangkasan produksi sukarela dan ingin bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk mencapai stabilitas di pasar.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, harga minyak mentah WTI dibuka melemah 1,26% di posisi US$78,26 per barel, dan harga minyak mentah Brent terkoreksi 1,3% ke posisi US$82,79 per barel.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor