BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah menguat pada Selasa pagi (27/2/2024) di tengah potensi meredanya ketegangan Israel-Hamas dan beberapa katalis positif lainnya.
Faktor-faktor yang mendorong harga minyak:
- Sinyal gencatan senjata Israel-Hamas:
- Presiden AS Joe Biden berharap gencatan senjata dapat dimulai pada hari Senin depan.
- Pemimpin Hamas dan Perdana Menteri Israel menyatakan kesiapan mereka untuk mencapai kesepakatan.
- Peningkatan penerbangan China-AS:
- Maskapai penerbangan China diizinkan untuk meningkatkan jumlah penerbangan pulang-pergi mingguan ke AS menjadi 50 mulai 31 Maret.
- Hal ini diharapkan meningkatkan permintaan minyak global.
- Isyarat The Fed untuk tidak menurunkan suku bunga:
- Presiden The Fed Bank Kansas City, Jeffrey Schmid, menyatakan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga.
- Biaya pinjaman yang tinggi berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.
- Serangan Houthi di Laut Merah:
- Serangan tersebut meningkatkan tarif logistik dan memperpanjang waktu pengiriman kargo.
- Hal ini dapat mendorong harga minyak karena meningkatkan biaya transportasi.
Harga minyak berpotensi menemui resistance terdekat di level US$ 79 per barel.
Namun, apabila menemui katalis negatif, harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 75 per barel.
Harga minyak menguat di tengah sinyal positif dari berbagai faktor. Investor perlu mencermati perkembangan situasi di Israel-Hamas, kebijakan The Fed, dan situasi di Laut Merah untuk melihat arah pergerakan harga minyak selanjutnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor