Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak Naik 2%, Dipicu Serangan Ukraina ke Terminal Minyak Rusia

by Tim Redaksi
23, January, 2024
in Ekonomi
0
Prospek Cerah Emiten Migas: Sentimen Positif Kuartal IV-2023
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah bergerak lebih rendah pada perdagangan pagi hari ini, Selasa (23/1/2024), setelah lonjakan 2% pada perdagangan sebelumnya.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, harga minyak mentah WTI dibuka melemah 0,68% di posisi US$74,68 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka lebih rendah atau turun 0,15% di posisi US$79,94.

Pada perdagangan Senin (22/1/2024), harga minyak mentah WTI ditutup menguat 2,42% di posisi US$75,19 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent naik 1,91% ke posisi US$80,06 per barel.

Kenaikan harga minyak pada perdagangan Senin dipicu oleh kekhawatiran atas pasokan energi global. Serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap terminal bahan bakar Novatek Rusia, serta cuaca dingin ekstrem yang terus menghambat produksi minyak mentah AS, menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga minyak.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Namun, pada perdagangan hari ini, harga minyak kembali melemah karena fundamental minyak yang lebih kuat dan data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang melambat.

“Fundamental minyak dapat terus menyeret harga,” ujar analis IG Tony Sycamore.

Adapun produksi minyak lebih tinggi, sedangkan prospek pertumbuhan di China dan Eropa beragam dan data minggu ini diperkirakan menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS telah melambat secara signifikan.

“Investor ingin bullish, namun data yang lemah dan narasi yang hati-hati dari para pengambil kebijakan membuat mereka tetap berada dalam posisi yang tidak menguntungkan,” ujar Tamas Varga dari broker minyak PVM.

Perkiraan pertumbuhan permintaan terbaru oleh Administrasi Informasi Energi AS, Badan Energi Internasional dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk tahun 2024 berkisar antara 1,24 juta dan 2,25 juta barel per hari, meskipun ketiga organisasi tersebut memperkirakan pertumbuhan permintaan akan melambat pada tahun 2025.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: #Geopolitik#hargaminyakdunia#MinyakWTI#PerangRusiaekonomi
Previous Post

7 Emiten Segera IPO di BEI , Harga Penawaran Mulai Rp 100/saham

Next Post

Bos CUAN Borong Saham, Harganya Masih Turun

Next Post
Laba Bersih CUAN Melorot 30,8% Tapi Pendapatan Naik 26,4%

Bos CUAN Borong Saham, Harganya Masih Turun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor