BeritaInvestor.id – Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange mengalami kenaikan di awal perdagangan Kamis (31/8/2023), melanjutkan reli sejak perdagangan kemarin. Harga CPO menguat sebesar 2,04% ke posisi MYR 4.010 per ton pada pukul 08:00 WIB, mencapai level tertinggi sejak 28 Juli.
Pada perdagangan Rabu (30/8/2023), harga CPO juga mengalami kenaikan sebesar 2,04% ke posisi MYR 4.010 per ton. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga CPO telah meningkat 1,21%, dengan penguatan bulanan sebesar 3,4%, dan koreksi tahunan terpangkas menjadi 3,93%.
Kenaikan harga CPO didorong oleh berbagai sentimen, termasuk cuaca yang hangat di India yang mengancam pasokan minyak sawit dan minyak nabati lainnya di Asia. Cuaca panas dan kering di India telah mempengaruhi hasil panen sambil permintaan tetap tinggi selama musim perayaan, menciptakan keseimbangan yang mempengaruhi pasokan dan permintaan.
Musim kering yang luar biasa pada bulan Agustus di Asia juga telah berdampak pada tanaman sereal dan minyak sayur, terutama akibat intensitas El Nino yang semakin meningkat. Prakiraan curah hujan yang lebih rendah pada bulan September akan semakin mengancam gangguan pasokan.
Harga minyak kelapa sawit juga dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak lainnya, seperti minyak kedelai. Harga minyak kedelai juga mengalami kenaikan, mempengaruhi persaingan di pasar minyak nabati global.
Penguatan Ringgit Malaysia (MYR), mata uang perdagangan sawit, juga mempengaruhi harga CPO. Meskipun MYR menguat 0,13% terhadap dolar, masih mendekati level terendah dalam satu bulan. Kelemahan Ringgit umumnya membuat minyak sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
Dengan pertimbangan analisis teknikal, harga CPO berpotensi menembus resistensi pada MYR 3.963 per ton dan naik ke kisaran MYR 4.017-4.050 per ton.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.