Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terus mengalami kenaikan pada awal sesi perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (16/6/2023), melanjutkan tren penguatan sejak Selasa (13/6/2023).
Data dari Refinitiv menunjukkan bahwa harga CPO pada awal sesi perdagangan naik sebesar 6,13% menjadi MYR 3.737 per ton pada pukul 12:29 WIB. Dengan kenaikan ini, harga CPO kembali mencapai level 3.737 setelah mengalami fluktuasi yang cukup besar.
[tv-chart symbol=”CPO1!” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Pada perdagangan Kamis (15/6/2023), harga CPO ditutup menguat sebesar 2% menjadi MYR 3.521 per ton. Ini merupakan posisi tertinggi yang dicapai sejak perdagangan tanggal 29 Mei.
Dalam empat hari perdagangan terakhir, harga CPO sudah naik sebesar 4,57%. Secara bulanan, harga CPO telah melonjak sebesar 10%, sementara secara tahunan koreksi harga telah berkurang menjadi 15,64%. Kenaikan harga CPO ini terjadi karena kekhawatiran pasar atas cuaca panas yang mempengaruhi produksi minyak nabati dan kedelai di Amerika Serikat (AS), yang merupakan pesaing utama kelapa sawit.
Perkebunan kelapa sawit di Sabah, negara penghasil komoditas terbesar di Malaysia, menghadapi tekanan akibat tanda-tanda awal fenomena El Nino. Hal ini menyebabkan penurunan hasil panen dan memperburuk dampak pemupukan yang kurang serta kekurangan tenaga kerja yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, ekspor produk minyak sawit Malaysia selama 1-15 Juni mengalami penurunan sebesar 16,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan Mei, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services. Surveyor kargo lainnya, AmSpec Agri Malaysia, juga melaporkan penurunan ekspor sebesar 16,4%. Hal ini juga membatasi kenaikan harga CPO.
Meskipun harga CPO mengalami kenaikan, masih diperlukan faktor-faktor yang lebih kuat agar harga dapat terus naik.
Dari dalam negeri, Indonesia sebagai produsen utama minyak kelapa sawit melalui data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada Kamis (15/6/2023) melaporkan bahwa ekspor minyak sawit, termasuk produk olahan, turun sebesar 1,93% secara tahunan menjadi 2,13 juta metrik ton pada bulan April.
Musdhalifah Machmud, pejabat kementerian ekonomi, menyatakan bahwa Indonesia berencana menetapkan harga referensi minyak kelapa sawit mentah sebesar US$ 723,45 per metrik ton untuk periode 16-30 Juni, yang menunjukkan penurunan dari harga saat ini sebesar US$ 811,68.
Impor minyak kelapa sawit India pada bulan Mei mengalami penurunan sebesar 14% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, mencapai level terendah dalam 27 bulan. Hal ini disebabkan oleh pembatalan pengiriman minyak nabati yang harganya tinggi dan penggantian dengan minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang lebih murah.
Pada perdagangan kemarin, harga soyoil di Chicago Board of Trade naik sebesar 0,6% karena kekhawatiran terhadap kondisi cuaca kering di Midwest yang mempengaruhi prospek panen. Kontrak soyoil teraktif di Dalian naik 1,1%, sementara kontrak minyak kelapa sawit naik 1,1%.
Harga minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya karena keduanya bersaing di pasar minyak nabati global.