BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi setelah mencapai kenaikan tertinggi sepanjang tahun pada perdagangan sebelumnya. Minyak mentah WTI dan Brent mencatat penurunan pada pembukaan perdagangan Rabu (13/9/2023).
Hari ini, harga minyak mentah WTI dibuka dengan koreksi sebesar 0,10% di posisi US$88,75 per barel, sementara minyak mentah Brent melemah 0,02% ke posisi US$92,04 per barel. Pada sesi sebelumnya, minyak WTI naik 1,78% ke US$88,84 per barel, sedangkan minyak Brent melonjak 1,57% ke US$92,06 per barel.
Kenaikan harga minyak sebelumnya dipicu oleh prospek pasokan yang lebih ketat dan keyakinan OPEC terhadap permintaan energi di negara-negara besar. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan prediksi pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada tahun 2023 dan 2024, dengan mengantisipasi bahwa negara-negara besar akan memainkan peran kunci dalam pemulihan tersebut.
Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, menyatakan, “Harga minyak mentah menguat setelah laporan bulanan OPEC menunjukkan pasar minyak akan menjadi lebih ketat dari perkiraan awal.”
Saudi Arabia dan Rusia baru-baru ini memperpanjang pengurangan pasokan minyak secara sukarela hingga akhir tahun untuk menjaga pasokan tetap terbatas. Selain itu, Libya dan Kazakhstan, anggota OPEC, juga memengaruhi pasokan minyak dunia dengan kebijakan produksi mereka.
Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan peningkatan produksi minyak global dari tahun ke tahun, namun juga perkiraan peningkatan permintaan dunia untuk energi. Harga minyak diperkirakan akan tetap kuat pada paruh kedua tahun 2023, dengan harga Brent rata-rata mencapai US$93 per barel pada kuartal keempat.
Pedagang minyak akan memantau perkiraan pasokan dan permintaan dari Badan Energi Internasional (IEA) serta data persediaan minyak AS dari American Petroleum Institute (API) dan EIA untuk arah selanjutnya.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.