BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah dunia membuka perdagangan hari Kamis (14/9/2023) dengan kenaikan setelah mengalami koreksi pada sesi sebelumnya. Pada pembukaan hari ini, harga minyak mentah WTI menguat sebesar 0,33% mencapai US$88,81 per barel, sementara minyak mentah Brent naik sebesar 0,17% ke posisi US$92,04 per barel.
Pada sesi perdagangan Rabu (13/9/2023), harga minyak WTI mengalami penurunan sebesar 0,36% dan berada pada level US$88,52 per barel, sedangkan minyak Brent turun sebesar 0,20% ke posisi US$91,88 per barel.
Penguatan harga minyak pada awal perdagangan hari Kamis ini terjadi setelah pasar kembali fokus pada ekspektasi terbatasnya pasokan minyak mentah hingga akhir tahun 2023. Arab Saudi dan Rusia telah memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun 2023, menandakan adanya defisit pasar yang besar hingga kuartal keempat tahun ini, demikian yang diungkapkan oleh Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Rabu.
Meskipun beberapa negara tetap berpegang pada perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada tahun 2023 dan 2024, data menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS yang mengkhawatirkan pasar terhadap permintaan. Persediaan minyak mentah AS naik sebesar 4 juta barel dalam pekan lalu, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 1,9 juta barel.
Sementara itu, investor menginterpretasikan data inflasi terbaru AS sebagai tanda bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga meningkatkan harapan akan tingginya permintaan minyak. Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan biaya pinjaman bagi bisnis dan konsumen, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.
Ini adalah perkembangan terkini dalam pasar minyak yang terus dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kebijakan produksi produsen minyak terbesar dunia dan dinamika ekonomi global.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.