Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak Anjlok Lebih dari 2% Akibat Harapan Perdamaian di Timur Tengah

by Tim Redaksi
20, August, 2024
in Ekonomi
0
Perkembangan Harga Minyak Hari Ini, WTI Menguat, Brent Melemah
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak dunia mengalami penurunan signifikan pada Senin, 19 Agustus 2024, dengan harga minyak mentah Brent anjlok sebesar 2,5% atau US$ 2,02, menjadi US$ 77,66 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) turun 3% atau US$ 2,28, menutup hari pada harga US$ 74,37 per barel. Penurunan harga ini dipicu oleh optimisme terhadap pembicaraan perdamaian di Timur Tengah serta kekhawatiran akan pelemahan ekonomi di China, salah satu importir minyak terbesar dunia.

Harapan Perdamaian di Timur Tengah

Penurunan harga minyak sebagian besar disebabkan oleh harapan yang meningkat terkait pembicaraan gencatan senjata di Timur Tengah, yang dapat mengurangi risiko gangguan pasokan energi dari wilayah tersebut. Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho, New York, menyatakan bahwa pasar sedang berada di bawah tekanan karena ekspektasi positif terkait pembicaraan gencatan senjata. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut dorongan diplomatik terbaru oleh Washington untuk mencapai kesepakatan di Gaza sebagai “kesempatan terbaik, mungkin yang terakhir,” yang mendesak semua pihak untuk segera mencapai kesepakatan.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi komitmen Israel terhadap proposal AS terkait pembebasan sandera, meskipun tetap mempertimbangkan kebutuhan keamanan nasional Israel. Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates di Florida menambahkan bahwa sebagian besar penurunan harga energi selama seminggu terakhir mencerminkan penurunan premi risiko terkait konflik di Timur Tengah.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Pelemahan Ekonomi China dan Dampaknya pada Minyak

Di sisi lain, kondisi ekonomi China yang melemah juga memberikan tekanan tambahan pada harga minyak. Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan penurunan harga rumah baru di China dengan laju tercepat dalam sembilan tahun terakhir. Selain itu, kilang-kilang minyak di China memangkas tingkat pemrosesan minyak mentah secara tajam bulan lalu, sebagai respons terhadap melemahnya permintaan bahan bakar domestik.

Pada Jumat sebelumnya, 16 Agustus 2024, harga minyak juga mengalami penurunan hampir 2% setelah para investor mengurangi ekspektasi pertumbuhan permintaan dari China. Namun, meskipun ada tekanan pada akhir pekan, harga minyak tetap stabil sepanjang minggu lalu berkat data ekonomi AS yang menunjukkan inflasi mulai moderat, meskipun belanja ritel meningkat.

Prospek Permintaan dan Pengaruh Faktor Global

Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading, menyatakan bahwa kekhawatiran tentang lambatnya permintaan minyak dari China telah menyebabkan penjualan besar-besaran. Ia juga menambahkan bahwa berakhirnya musim puncak mengemudi di AS turut membebani harga minyak. Meskipun demikian, risiko pasokan akibat ketegangan yang berkelanjutan di Timur Tengah dan eskalasi konflik Rusia-Ukraina tetap menjadi faktor yang mendukung pasar minyak.

Para investor juga menunggu petunjuk mengenai keputusan suku bunga berikutnya dari Federal Reserve (The Fed). Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada masing-masing dari tiga pertemuan yang tersisa tahun ini. Pemangkasan suku bunga ini dapat mendorong aktivitas ekonomi di AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia, dan berpotensi memberikan dukungan tambahan pada harga minyak.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: ekonomi ChinaHarga MinyakMinyak BrentMinyak WTIPasar MinyakPerdamaian Timur TengahThe Fed
Previous Post

Saham Emiten Rokok Melonjak : HMSP, GGRM, WIIM dan ITIC Bangkit

Next Post

PGEO dan Ecolab Kembangkan Teknologi Flow2Max untuk Energi Geothermal

Next Post
Potensi Panas Bumi, PGEO Kerjasama Dengan Kenya

PGEO dan Ecolab Kembangkan Teknologi Flow2Max untuk Energi Geothermal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor