BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) rebound pada Kamis (6/6/2024), membalikkan pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya. Kenaikan ini seiring dengan penguatan harga minyak kedelai.
Data Penutupan Kontrak CPO
Berdasarkan data BMD pada penutupan Kamis (6/6/2024), kontrak berjangka CPO untuk Juni 2024 melesat 67 Ringgit Malaysia menjadi 3.935 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Juli 2024, harga naik 50 Ringgit Malaysia menjadi 3.956 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Agustus 2024 meningkat 54 Ringgit Malaysia menjadi 3.960 Ringgit Malaysia per ton, dan kontrak berjangka CPO September 2024 bertambah 55 Ringgit Malaysia menjadi 3.960 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Oktober 2024 juga naik 55 Ringgit Malaysia menjadi 3.961 Ringgit Malaysia per ton, sedangkan kontrak berjangka CPO November 2024 menguat 55 Ringgit Malaysia menjadi 3.969 Ringgit Malaysia per ton.
Komentar dari Ahli dan Analis
Trader minyak sawit, David Ng, menyatakan bahwa harga CPO menguat sejalan dengan meningkatnya harga minyak kedelai. “Kami melihat support pada 3.900 Ringgit Malaysia per ton dan resistance pada 4.000 Ringgit Malaysia,” katanya dikutip dari Bernama.
Sementara itu, analis senior Fastmarkets, Sathia Varga, mengatakan bahwa CPO berjangka bangkit dengan kuat menjelang penutupan pasar, melonjak lebih dari 50 poin secara keseluruhan. Ia mencatat bahwa pembelian murah, technical rebound, dan kekuatan dari Dalian Commodity Exchange kemungkinan memicu lonjakan pembelian CPO berjangka.
“CPO menunjukkan pemulihan yang kuat yang dipicu oleh technical rebound dan dipertahankan oleh minyak nabati yang lebih tinggi di Dalian tetapi ditutup di bawah level tertinggi,” tambahnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor