BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mengalami rebound pada Rabu (1/11/2023) yang didorong oleh penguatan harga minyak kedelai.
Menurut data dari BMD pada penutupan Selasa (31/10/2023), kontrak berjangka CPO untuk November 2023 naik sebesar 37 Ringgit Malaysia menjadi 3.601 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak berjangka CPO Desember 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 6 Ringgit Malaysia menjadi 3.649 Ringgit Malaysia per ton.
Penguatan harga juga terlihat pada kontrak berjangka CPO Januari 2024 yang menguat sebesar 9 Ringgit Malaysia menjadi 3.688 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak CPO Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 15 Ringgit Malaysia menjadi 3.717 Ringgit Malaysia per ton.
Kenaikan harga juga mencakup kontrak berjangka CPO Maret 2024 yang naik sebesar 16 Ringgit Malaysia menjadi 3.731 Ringgit Malaysia per ton dan kontrak CPO April 2024 yang terangkat sebesar 15 Ringgit Malaysia menjadi 3.729 Ringgit Malaysia per ton.
David Ng, seorang trader minyak sawit, menjelaskan bahwa harga CPO menguat setelah mengalami dua penurunan berturut-turut di awal pekan ini. Penguatan ini dipengaruhi oleh pemulihan harga minyak kedelai, dan ekspor yang lebih kuat turut membantu pasar CPO untuk membalikkan kerugiannya di awal pekan.
“Kami melihat support di 3.600 Ringgit Malaysia dan resistance di 3.800 Ringgit Malaysia,” ungkapnya, merujuk pada level harga yang menjadi indikator penting dalam analisis pasar CPO.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor