BeritaInvestor.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa harga komoditas nikel hingga batu bara di pasar global mengalami penurunan pada Januari 2024 dibandingkan Desember 2023. Penurunan ini berdampak pada kinerja neraca perdagangan Indonesia.
Penurunan Harga Komoditas:
- Harga komoditas logam dan mineral turun 0,34% secara bulanan dan 10,51% secara tahunan.
- Harga komoditas pertanian turun 0,72% secara bulanan dan 3,60% secara tahunan.
- Harga komoditas energi turun 15,19% secara tahunan, tetapi naik 1,57% secara bulanan.
Dampak pada Neraca Perdagangan:
Penurunan harga komoditas, termasuk nikel, menyebabkan nilai ekspor nonmigas Indonesia turun 8,54% pada Januari 2024. Hal ini, meskipun neraca perdagangan Indonesia masih surplus, menunjukkan tekanan pada kinerja perdagangan luar negeri.
Strategi Perusahaan Tambang:
- Merdeka Battery Materials (MBMA) menerapkan operasional efisien dan struktur biaya rendah untuk menghadapi fluktuasi harga nikel.
- Merdeka Copper Gold optimistis dengan manajemen operasional efisien, struktur biaya rendah, dan wilayah operasional terintegrasi.
Prospek Harga Nikel:
- Harga nikel dunia turun mendekati posisi terendah tiga tahun terakhir akibat banjir pasokan dari Indonesia.
- INSG memperkirakan harga nikel akan tetap tertekan dalam jangka pendek karena surplus pasar global dan perlambatan ekonomi global.
- Harga rata-rata nikel global diprediksi USD16.600 per ton pada kuartal pertama 2024 dan naik bertahap hingga USD16.813 per ton pada akhir tahun.
Penurunan harga komoditas, termasuk nikel, memberikan tekanan pada kinerja neraca perdagangan Indonesia dan perusahaan tambang. Perusahaan tambang perlu menerapkan strategi yang tepat untuk menghadapi fluktuasi harga dan menjaga kinerja mereka.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor