BeritaInvestor.id – Memasuki pekan ini, harga emas mulai mengalami pemulihan signifikan dan kembali ke zona US$ 2.733 per ons troi. Faktor utama penguatan ini adalah ketidakpastian seputar pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang semakin mendekat, serta data pertumbuhan lapangan kerja AS yang mencatat pelambatan tajam pada bulan Oktober.
Kenaikan Harga Emas di Tengah Ketidakpastian
Pada Senin (4/11) pukul 11.17 WIB, harga emas tercatat naik sebesar 0,18% dalam 24 jam terakhir, mencapai US$ 2.741 per ons troi menurut data Trading Economics. Sebelumnya, pada Jumat (1/11), harga emas ditutup melemah 1,87% di level US$ 2.736,53 per ons troi. Ini merupakan penurunan kedua berturut-turut sejak emas mencapai rekor tertinggi.
Menurut Jonathan Octavianus dari Research and Development ICDX, ketidakpastian ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi AS. Data ketenagakerjaan yang melemah, ditambah aksi mogok di beberapa sektor industri, mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil langkah pelonggaran lebih lanjut dalam kebijakan suku bunga. “Pasar memperkirakan bahwa bank sentral AS kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan pekan ini,” ungkap Jonathan dalam risetnya pada Senin (4/11).
Pemilu AS dan Sentimen Pasar
Ketidakpastian politik akibat pemilu AS yang akan berlangsung pada hari Selasa semakin menambah ketertarikan investor terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Di tengah persaingan ketat dalam pemilu, emas mendapat manfaat sebagai instrumen investasi yang lebih stabil di saat volatilitas politik dan ekonomi meningkat.
Proyeksi Teknis Harga Emas
Jonathan juga memaparkan proyeksi teknis harga emas saat ini, dengan support berada di level US$ 2.710 dan resistance terdekat pada US$ 2.754. Support yang lebih jauh diperkirakan di area US$ 2.685 hingga US$ 2.640, sedangkan resistance terjauh berada di kisaran US$ 2.790 hingga US$ 2.845.
Secara keseluruhan, dengan kondisi pasar yang terus mencermati perkembangan pemilu AS dan kebijakan Federal Reserve, emas diperkirakan akan tetap menjadi aset lindung nilai yang menarik bagi investor.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor