BeritaInvestor.id – Harga emas dunia melemah pada pekan lalu, namun tetap menunjukkan penguatan sepanjang bulan Februari. Pada Jumat (28/2/2025), harga emas di pasar spot ditutup di US$ 2.856,91 per troy ons, turun 0,65% dari hari sebelumnya. Ini menjadi koreksi pertama setelah kenaikan selama 8 pekan berturut-turut, dengan penurunan total 2,63% selama minggu lalu. Meskipun begitu, harga emas masih meningkat 3,5% sepanjang Februari dan 8,86% sejak awal tahun. Selama setahun, harga emas naik pesat hingga 39,82%.
Penyebab Koreksi Harga Emas
Koreksi ini wajar terjadi mengingat kenaikan harga yang sudah signifikan. Investor mungkin merasa ingin merealisasikan keuntungan. Menurut Ole Hansen, Head of Commodities Strategy di Saxo Bank, koreksi memang sulit dihindari setelah harga naik terus-menerus. Perubahan kebijakan tarif di Amerika Serikat pun turut menyebabkan tekanan jual di pasar, karena investor menjual emas untuk mengurangi kerugian di aset lain.
Proyeksi Harga Emas Pekan Ini
Lalu, bagaimana proyeksi harga emas minggu ini? Secara teknikal, emas masih berada di zona bullish dengan Relative Strength Index (RSI) di angka 66,61, menunjukkan posisi bullish. Meski indikator Stochastic RSI berada di 54,26, menjadikannya cenderung netral. Dengan kondisi pasar yang lesu, risiko koreksi harga emas meningkat.
Kemungkinan harga emas akan menguji suport di US$ 2.801 per troy ons, yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika harga menembus level ini, MA-20 di US$ 2.731 bisa menjadi target berikutnya. Sebaliknya, jika menembus target resisten di US$ 2.869, harga emas dapat melonjak menuju US$ 2.932 per troy ons.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.