Harga emas Logam Mulia yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mengalami kenaikan signifikan hari ini. Sementara harga emas di pasar global mulai menggeliat setelah mengalami penurunan sebelumnya, kemarin naik sekitar 1%.
Pada hari Rabu (31/5/2023), harga emas Antam mencapai Rp 1.056.000 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp 8.000 dibandingkan dengan posisi sehari sebelumnya.
[tv-chart symbol=”XAUUSD” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Selain itu, harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam saat ini berada di Rp 947.000 per gram, juga mengalami kenaikan sebesar Rp 8.000 dibandingkan dengan hari kemarin.
Di pasar spot, harga emas dunia mengalami kenaikan tipis pada pagi ini. Pukul 08:25 WIB, harga emas internasional mencapai US$ 1.959,99 per ons, mengalami kenaikan sebesar 0,03%.
Kemarin, harga emas di pasar spot ditutup di level US$ 1.959,14 per ons, mengalami kenaikan sebesar 0,84% dan mencapai level tertinggi sejak 23 Mei.
Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Pukul 08:35 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi nilai tukar dolar AS terhadap 6 mata uang utama dunia) mengalami pelemahan sebesar 0,1% menjadi 104,064.
Hubungan antara harga emas dan dolar AS cenderung berbanding terbalik. Ketika dolar AS menguat, harga emas cenderung melambat. Sebaliknya, ketika dolar AS melemah, harga emas cenderung menguat.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa harga emas diukur dalam dolar AS. Ketika nilai tukar dolar AS mengalami depresiasi, maka harga emas menjadi lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Permintaan terhadap emas meningkat, dan akibatnya harga emas naik.