BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives kembali meroket pada perdagangan Kamis (20/7/2023), mengalami penguatan selama tiga hari berturut-turut. Kenaikan ini dipicu oleh momentum bullish minyak nabati dunia yang dipengaruhi oleh ketegangan di Laut Hitam.
Menurut data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Kamis (20/7/2023), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Agustus 2023 naik sebesar 141 Ringgit Malaysia per ton menjadi 3.992 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman September 2023 mengalami kenaikan 152 Ringgit Malaysia menjadi 4.031 Ringgit Malaysia per ton.
[tv-chart symbol=”CPO1!” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Penguatan harga juga terjadi pada kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Oktober, November, Desember, dan Januari. Masing-masing naik sebanyak 151 Ringgit Malaysia, 146 Ringgit Malaysia, 143 Ringgit Malaysia, dan 137 Ringgit Malaysia per ton.
Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, menjelaskan bahwa momentum bullish minyak nabati dunia saat ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan di Laut Hitam. Peringatan dari Rusia terhadap kapal yang berlayar ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina dengan tuduhan membawa kargo militer menjadi faktor utama penyebab ketegangan tersebut.
Anilkumar juga menambahkan bahwa pergerakan harga komoditas lainnya, seperti kedelai dan minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT), kanola Intercontinental Exchange (ICE), dan minyak rapeseed berjangka Euronext, juga ikut melonjak tajam pada Rabu (19/7/2023). Kenaikan kuat dalam minyak rapeseed Eropa dan pasar minyak kedelai Amerika Selatan memberikan dukungan penting bagi penguatan harga CPO.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor