BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mengalami lonjakan signifikan pada Kamis (20/6/2024), didorong oleh sejumlah sentimen positif seperti berkurangnya peningkatan produksi dan menguatnya harga minyak kedelai.
Peningkatan Harga Kontrak CPO
Berdasarkan data BMD pada penutupan Kamis (20/6/2024), harga kontrak berjangka CPO untuk berbagai bulan mengalami kenaikan:
- Kontrak CPO Juli 2024 naik 21 Ringgit Malaysia menjadi 3.980 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak CPO Agustus 2024 naik 28 Ringgit Malaysia menjadi 3.969 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak CPO September 2024 naik 39 Ringgit Malaysia menjadi 3.959 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak CPO Oktober 2024 naik 45 Ringgit Malaysia menjadi 3.949 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak CPO November 2024 naik 45 Ringgit Malaysia menjadi 3.950 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak CPO Desember 2024 naik 46 Ringgit Malaysia menjadi 3.965 Ringgit Malaysia per ton.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga
Menurut laporan Bernama, pedagang minyak sawit David Ng menjelaskan bahwa kenaikan harga CPO ini disebabkan oleh ekspektasi peningkatan produksi yang lebih lemah dari perkiraan serta kenaikan harga minyak mentah. “Kami melihat support di 3.800 Ringgit Malaysia dan resistance di 3.950 Ringgit Malaysia,” ujarnya.
Sathia Varga, analis senior di Fastmarkets, juga menambahkan bahwa kenaikan harga CPO didukung oleh peningkatan data ekspor Malaysia serta penutupan harga yang lebih tinggi di bursa komoditas minyak nabati di Dalian Commodity Exchange dan Zhengzhou Commodity Exchange.
Proyeksi dan Sentimen Pasar
Lonjakan harga CPO ini mencerminkan sentimen positif di pasar komoditas, terutama di tengah peningkatan ekspor Malaysia dan harga minyak nabati global yang menguat. Para pelaku pasar terus memantau perkembangan ini dengan memperhatikan level support dan resistance yang telah disebutkan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor