BeritaInvestor.id – Harga minyak kelapa sawit (CPO) diprediksi akan terkoreksi dalam sepekan mendatang setelah mengalami kenaikan signifikan sepanjang Maret 2024.
Berdasarkan data Refinitiv, harga CPO kontrak acuan di Bursa Malaysia Derivatives Exchange untuk pengiriman Mei 2024 ditutup pada MYR 4.228/ton pada Jumat (24/3/2024). Harga tersebut turun 0,73% dibandingkan hari sebelumnya.
Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal Basri memprediksi harga CPO akan bergerak pada rentang MYR 4.100-4.300/ton dalam sepekan ke depan.
“Harga CPO berpotensi terkoreksi dalam sepekan ke depan setelah mengalami kenaikan signifikan di bulan Maret,” kata Faisyal kepada CNBC Indonesia, Senin (27/3/2024).
Faisyal mengatakan, koreksi harga CPO dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Rilis data ekspor CPO Malaysia: Data menunjukkan ekspor CPO Malaysia melemah 24,75% di bulan Februari, mengindikasikan penurunan permintaan dari negara importir utama.
- Kebijakan ekspor dan biodiesel: Situasi di negara produsen utama (Indonesia dan Malaysia) terkait kebijakan ekspor dan biodiesel dapat memengaruhi harga CPO.
- Permintaan dari negara importir: Permintaan dari negara importir utama seperti India, China, dan Uni Eropa juga menjadi faktor penting yang menentukan harga CPO.
- Cuaca La Nina: Cuaca La Nina yang membawa peningkatan cuaca hujan di negara produsen utama dapat meningkatkan produksi CPO, dan berpotensi menekan harga.
- Harga minyak kedelai: Harga minyak kedelai juga dapat memengaruhi harga CPO, karena kedua komoditas ini saling bersubstitusi.
Analisis:
- Harga CPO telah mengalami tren bullish sepanjang Maret 2024, dengan kenaikan mencapai 6,4%.
- Secara year to date (YTD), harga CPO juga tercatat bullish dengan penguatan mencapai 15,3%.
- Pada kuartal II-2024, harga CPO diprediksi akan bergerak cenderung bullish, dengan perkiraan level resistance di kisaran harga 4.300 – 4.400 Ringgit Malaysia per ton.
- Level support diprediksi berada di kisaran harga 3.900 – 3.800 Ringgit Malaysia per ton.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor