BeritaInvestor.id – Sentimen positif tersebut di antaranya adalah potensi peningkatan permintaan dari China, data ekspor CPO Malaysia, dan kenaikan harga minyak kedelai.
Menurut Research and Development ICDX Girta Yoga, China akan mulai meningkatkan permintaan CPO menjelang Tahun Baru Imlek nanti. Hal ini karena permintaan CPO dari China biasanya meningkat menjelang perayaan Imlek.
“Terlebih jika melihat dari tren tahunan, permintaan CPO dari China biasanya meningkat menjelang perayaan Imlek,” ujar Yoga.
Selain itu, Yoga juga menyebut bahwa situasi di Laut Merah yang memanas berpotensi membuat peralihan dari minyak nabati ke CPO dalam jangka pendek. Hal ini karena Laut Merah merupakan jalur pengiriman minyak nabati utama, termasuk minyak kedelai.
“Dengan memanasnya situasi di Laut Merah, maka potensi peralihan dari minyak nabati ke CPO dalam jangka pendek semakin besar,” kata Yoga.
Soal kondisi permintaan dari negara-negara importir CPO, Yoga menilai pelaku pasar masih menanti gambaran terbaru terkait permintaan dari negara-negara importir CPO. Hal itu dapat dilihat pada laporan ekspor CPO Malaysia terbaru untuk periode 1 – 15 Januari pada pekan ini.
“Pelaku pasar masih menanti gambaran terbaru terkait permintaan dari negara-negara importir CPO,” ujar Yoga.
Menurut Yoga, harga CPO juga akan dipengaruhi pergerakan minyak kedelai pekan depan. Minyak kedelai diprediksi akan bergerak bullish pekan depan, seiring dengan kenaikan permintaan dari China.
“Harga CPO juga akan dipengaruhi pergerakan minyak kedelai pekan depan,” kata Yoga.
Sementara itu, harga CPO sepanjang pekan kedua Januari bergerak bullish dengan penguatan sebesar 3,85%. Pergerakan harga CPO dari awal tahun hingga pekan kedua terpantau mengalami peningkatan sebesar 4,78%.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor