BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mengalami penurunan pada Selasa (19/3/2024). Pelemahan ini terjadi akibat aksi profit taking di tengah lesunya harga minyak kedelai.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Selasa (19/3/2024):
- Kontrak berjangka CPO untuk April 2024 turun 29 Ringgit Malaysia menjadi 4.297 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak berjangka CPO Mei 2024 terkoreksi 39 Ringgit Malaysia menjadi 4.247 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak berjangka CPO Juni 2024 jatuh 35 Ringgit Malaysia menjadi 4.201 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak berjangka CPO Juli 2024 terpangkas 24 Ringgit Malaysia menjadi 4.127 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak berjangka CPO Agustus 2024 melemah 16 Ringgit Malaysia menjadi 4.047 Ringgit Malaysia per ton.
- Kontrak berjangka CPO September 2024 berkurang 9 Ringgit Malaysia menjadi 3.986 Ringgit Malaysia per ton.
Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan kepada Bernama:
Sebagian besar faktor bullish sudah diperhitungkan dan pasar kini kekurangan momentum baru untuk mempertahankannya keuntungan baru-baru ini. Melemahnya harga minyak kedelai berjangka Chicago Board of Trade (CBoT) dan harga FOB minyak kedelai Amerika Selatan telah memperingatkan para pembeli di pasar minyak sawit.
Pedagang minyak sawit David Ng mencatat:
Perkiraan potensi peningkatan produksi dalam beberapa minggu mendatang sejalan dengan peningkatan produksi musiman memberikan tekanan pada harga CPO. Support di 4.150 Ringgit Malaysia dan resistance di 4.300 Ringgit Malaysia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor