BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) kembali melemah pada Kamis (7/12/2023). Dengan demikian, harga CPO rontok lima hari beruntun.
Penurunan harga CPO ini dipicu oleh sejumlah faktor, antara lain:
- Meningkatnya stok CPO di negara produsen, terutama Malaysia.
- Melemahnya permintaan CPO dari China, terutama selama musim dingin.
- Kekhawatiran atas kondisi ekonomi China, yang tercermin dari penurunan peringkat utang pemerintah China.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Kamis (7/12/2023), kontrak berjangka CPO untuk Desember 2023 turun 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.578 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Januari 2024 melemah 21 Ringgit Malaysia menjadi 3.650 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Februari 2024 turun 17 Ringgit Malaysia menjadi 3.702 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Maret 2024 berkurang 20 Ringgit Malaysia menjadi 3.731 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO April 2024 terkoreksi 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.731 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Mei 2024 melemah 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.714 Ringgit Malaysia per ton.
Trader minyak sawit David Ng mengatakan, kekhawatiran atas meningkatnya stok di dalam negeri dan melemahnya permintaan selama musim dingin, terutama dari China, terus membebani harga CPO.
“Oleh karena itu, kami melihat support pada 3.600 Ringgit Malaysia per ton dan resistance pada 3.850 Ringgit Malaysia per ton,” katanya dikutip dari Bernama.
Sementara itu, Managing Director Palm Oil Analytics (Fastmarkets) Dr Sathia Varga mengatakan, harga CPO berjangka Bursa Malaysia telah turun hampir 200 poin sejak Jumat lalu. Meskipun fundamental kelapa sawit tetap stabil, data makro dan berita dari China telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas dan derivatif China, termasuk minyak kedelai dan olein kelapa sawit, di Bursa Dalian yang berdampak sangat membebani kontrak berjangka CPO minggu ini.
“Penurunan peringkat utang pemerintah China juga telah mendatangkan malapetaka pada pasar keuangan minggu ini,” tambahnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor