BeritaInvestor.id – Harga bijih besi kembali tertekan setelah mencapai level tertinggi dalam lima bulan terakhir, dipicu oleh minimnya kepastian dari pemerintah China terkait stimulus besar-besaran yang dinantikan oleh para investor. Harapan terhadap langkah fiskal yang kuat dari pemerintah China untuk memacu perekonomian yang melambat memudar, menyusul respons yang dinilai kurang signifikan dari otoritas ekonomi.
Pejabat dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China dilaporkan tidak memberikan kepastian yang diharapkan oleh pasar, yang membuat harga bijih besi berjangka di Singapura turun sekitar 5%. Penurunan ini terjadi setelah sebelumnya harga juga mengalami tekanan akibat spekulasi akan adanya stimulus ekonomi besar-besaran dari Beijing yang tidak kunjung terealisasi. Selain bijih besi, harga tembaga juga mencatat penurunan ke level terendah dalam hampir dua minggu terakhir, mencerminkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global.
Minimnya Kepastian dari Stimulus China
Menurut Hang Jiang, Kepala Perdagangan di Yonggang Resources Shanghai, meskipun terdapat pembicaraan di NDRC yang mengindikasikan kemungkinan adanya stimulus bernilai triliunan yuan, hingga saat ini belum ada komitmen konkret dari pemerintah China. Investor global masih berharap akan adanya langkah nyata yang bisa mendukung sektor industri dan manufaktur China, yang selama ini menjadi pendorong utama ekonomi dunia.
Meski harga bijih besi sempat melonjak pada akhir September, sentimen positif tersebut dengan cepat memudar. Kekecewaan investor semakin besar karena kurangnya sinyal konkret dari Beijing terkait kebijakan fiskal yang lebih agresif untuk mengatasi krisis berkepanjangan di sektor logam dasar. Pemerintah China sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendukung sektor ekonomi, tetapi langkah-langkah tersebut dianggap masih kurang memadai untuk mendorong pemulihan yang lebih kuat di industri logam.
Stimulus yang Diharapkan Belum Memberikan Dampak Signifikan
Menurut sumber dari Bloomberg, stimulus yang telah dikeluarkan oleh pemerintah China hingga saat ini belum mampu mengangkat harga logam dasar secara signifikan. Para analis percaya bahwa stimulus yang lebih besar dan efektif diperlukan untuk mendorong harga logam naik di pasar global. Ketidakpastian ini membuat beberapa investor mulai mencari peluang baru di sektor lain, terutama dengan mendekatnya periode perayaan Golden Week, yang biasanya menjadi momen penting bagi pergerakan ekonomi China.
Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman NDRC
Chow Jiuying, Kepala Perdagangan di Jia Zheng Shanghai Chow Jiuying Investment, menyatakan bahwa kekecewaan terhadap pengumuman NDRC menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga logam dasar seperti tembaga dan bijih besi. Pasar berharap adanya dorongan signifikan dari pemerintah China, terutama di sektor industri logam dasar, namun hingga kini hal tersebut belum terwujud.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor