Pada penutupan perdagangan Jumat (2/6), harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari 2%. Hal ini dipengaruhi oleh kesepakatan Kongres AS mengenai plafon utang yang mencegah default pemerintah, yang juga memicu harapan akan kemungkinan jeda dalam kenaikan suku bunga Federal Reserve. Minyak Brent berjangka naik sebesar USD 1,85 atau 2,5% menjadi USD 76,13 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebesar USD 1,64 atau 2,3% menjadi USD 71,74 per barel.
Harga batu bara juga terpantau naik pada perdagangan Jumat. Berdasarkan bursa ICE Newcastle, harga batu bara untuk kontrak Juni 2023 naik 0,65% menjadi USD 130,15 per ton.
[tv-chart symbol=”NCF1!” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Sementara itu, harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) mengalami kenaikan pada penutupan Jumat. Berdasarkan data dari Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak Juni 2023 naik 2,4% menjadi MYR 3.421 per ton.
harga timah mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Jumat. Harga timah berdasarkan situs LME ditutup naik 0,83% menjadi USD 25.651 per ton.
Di sisi lain, harga nikel mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Jumat. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup turun 0,5% menjadi USD 21.211 per ton.