BeritaInvestor.id – Harga batu bara kembali mengalami fluktuasi pada perdagangan Selasa (16/4/2024). Mayoritas harga batu bara mengalami penurunan, dengan beberapa kontrak mengalami kenaikan tipis.
Harga batu bara Newcastle untuk kontrak April 2024 turun US$ 0,5 menjadi US$ 129,25 per ton. Sementara itu, kontrak Mei 2024 melemah US$ 0,1 menjadi US$ 136,4 per ton. Di sisi lain, kontrak Juni 2024 menunjukkan sedikit kenaikan sebesar US$ 0,05 menjadi US$ 139,25 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk kontrak April 2024 mengalami kenaikan US$ 0,8 menjadi US$ 121,5. Kontrak Mei 2024 meningkat US$ 1,9 menjadi US$ 119,9. Sedangkan untuk kontrak Juni 2024, harga naik US$ 1,5 menjadi US$ 120.
Permintaan batu bara masih menunjukkan kelemahan, terutama dari negara-negara konsumen utama seperti China dan India. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Stok batu bara yang mencukupi: Baik China maupun India memiliki stok batu bara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Hal ini menyebabkan permintaan dari kedua negara tersebut menurun.
- Harga batu bara domestik China: Harga batu bara domestik China terus mempengaruhi fundamental permintaan di pasar batu bara termal Asia. Penurunan harga batu bara domestik China mendorong pembangkit listrik di negara tersebut untuk mengurangi impor.
- Pemeliharaan jalur kereta api Daqin: Di China, pemeliharaan jalur kereta api Daqin yang sedang berlangsung menyebabkan beberapa gangguan pasokan batu bara. Namun, dampaknya tidak signifikan secara keseluruhan.
- Permintaan dari India: Stok batu bara di pembangkit listrik India sedikit berkurang, namun permintaan masih tergolong lemah. Pembangkit listrik India sebagian besar fokus pada batu bara termal Indonesia dengan GAR 4.200 kkal per kg.
Meskipun permintaan sedang lemah, beberapa pembeli batu bara di India mulai menunjukkan minat terhadap batu bara Indonesia. Namun, sebagian besar masih mengambil pendekatan wait-and-see di tengah volatilitas pasar.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor