BeritaInvestor.id – Harga batu bara global diperkirakan masih akan bergerak bullish pada awal tahun 2024. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya permintaan batu bara dari India dan China, penguatan harga gas alam, serta potensi gangguan pasokan bahan bakar.
Research and Development ICDX Girta Yoga mengatakan, permintaan batu bara China dan India berpotensi meningkat seiring dengan kebutuhan akan pembangkit listrik berbasis batu bara yang terus meningkat. Selain itu, kebijakan pemberlakuan tarif impor batu bara di China juga menjadi katalis positif bagi harga batu bara.
“Kebijakan ini secara tidak langsung akan membuat harga batu bara menjadi lebih tinggi, meskipun jika dilihat secara volume berpotensi menurun,” kata Yoga dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).
Yoga menambahkan, pembentukan konsorsium impor batu bara di India juga menjadi katalis positif bagi harga batu bara. Hal ini mengindikasikan potensi peningkatan permintaan batu bara oleh India dalam skala besar, didukung oleh kemudahan dalam proses impor karena dilakukan melalui perusahaan konsorsium negara.
“Dengan demikian, pada pekan ini harga batu bara diperkirakan bergerak pada resistance berada di kisaran harga US$ 135 – 140 per ton. Apabila mendapat katalis negatif, maka berpotensi menemui level support di kisaran harga US$ 125 – 120 per ton,” tambah Yoga.
Menurut Yoga, bullish harga batu bara juga akan ditopang penguatan harga gas alam pada pekan ini. Sentimen yang mempengaruhi adalah laporan proyeksi cuaca yang memperkirakan suhu di seluruh Eropa Barat akan turun di bawah suhu normal musiman, serta ditambah dengan potensi gangguan pasokan bahan bakar.
“Hal itu seiring dengan ketegangan yang meningkat akhir-akhir ini di Timur Tengah,” tutup Yoga.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor