BeritaInvestor.id – Pada perdagangan sesi I Kamis (13/7/2023), harga saham emiten batu bara terpantau bervariasi, dengan mayoritas mengalami penurunan. Meskipun inflasi Amerika Serikat (AS) terus melandai, harga batu bara acuan dunia mengalami ambruk. Pukul 10:20 WIB, dari 20 saham batu bara RI, sepuluh saham mengalami penurunan, lima saham stagnan, dan lima saham menguat.
[tv-chart symbol=”NCF1!” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Berikut adalah pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini:
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
---|---|---|---|
ABM Investama | ABMM | 3.340 | -2,34% |
Harum Energy | HRUM | 1.560 | -2,19% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 3.530 | -1,94% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 1.030 | -1,90% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.330 | -1,69% |
Alfa Energi Investama | FIRE | 63 | -1,56% |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 24.950 | -1,19% |
Bayan Resources | BYAN | 17.350 | -0,86% |
Bumi Resources | BUMI | 128 | -0,78% |
Indika Energy | INDY | 2.020 | -0,49% |
Atlas Resources | ARII | 173 | 0,00% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 384 | 0,00% |
MNC Energy Investment | IATA | 64 | 0,00% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 960 | 0,00% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 50 | 0,00% |
United Tractors | UNTR | 24.050 | 0,21% |
Bukit Asam | PTBA | 2.740 | 0,37% |
TBS Energi Utama | TOBA | 422 | 0,96% |
Prima Andalan Mandiri | MCOL | 4.190 | 1,45% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 5.050 | 2,02% |
Dari saham-saham batu bara yang mengalami penurunan, saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatatkan penurunan terbesar pada sesi I hari ini, yaitu sebesar 2,34% menjadi Rp 3.340/saham.
Sementara itu, saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) mengalami kenaikan terbesar dengan melonjak 2,02% menjadi Rp 5.050/saham.
Pelemahan harga saham emiten batu bara RI dipengaruhi oleh jatuhnya harga batu bara dunia. Selain itu, aksi profit taking dari investor setelah beberapa hari sebelumnya harga saham batu bara menguat juga menjadi faktor penurunan harga saham.
Harga batu bara telah mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir, terendah sejak 29 Juni 2021. Selama tujuh hari terakhir, harga batu bara terus menurun dan mengalami penurunan total sebesar 17,09%. Sejak awal tahun, harga batu bara telah mengalami penurunan sebesar 67%. Dalam rentang waktu yang lebih lama, sejak mencapai rekor tertinggi pada September 2022, harga batu bara mengalami penurunan sebesar 72%.
Penurunan harga batu bara disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk perlambatan ekonomi di China, proyeksi permintaan yang menurun dari India dan Eropa, serta penurunan harga gas alam.
China melaporkan penurunan inflasi yang tajam pada bulan Juni, yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya deflasi. Indeks harga konsumen (CPI) China turun menjadi 0% pada Juni 2023 (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan 0,2% pada bulan Mei sebelumnya.
Deflasi yang terjadi di China menunjukkan perlambatan daya beli, yang berdampak negatif pada harga batu bara. China telah kehilangan momentum pemulihan ekonomi setelah pembukaan lockdown pada awal tahun.
Permintaan batu bara dari China juga diperkirakan akan melemah karena peningkatan produksi domestik dan penurunan permintaan. Harga batu bara thermal dengan kandungan kalori 5.500 di pelabuhan utara China telah turun 30% sepanjang tahun ini menjadi sekitar CNY 850 atau sekitar US$ 117 per ton.
Harga batu bara diperkirakan akan terus menurun, yang berdampak pada permintaan untuk menghentikan produksi oleh perusahaan tambang. Jika produksi terus ditingkatkan sementara permintaan tetap lemah, maka margin keuntungan perusahaan tambang dapat terus tergerus.
Selain China, India juga menyampaikan kabar buruk dengan adanya penurunan impor batu bara thermal sebesar 24% (month-to-month/mtm) menjadi 13,95 juta ton pada bulan Juni. Impor batu bara secara tahunan juga turun sebesar 33% (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Juni 2022.
India diperkirakan akan terus mengurangi impor batu bara karena memasuki musim hujan. Permintaan listrik cenderung menurun selama musim hujan, yang akan menekan kebutuhan akan batu bara.
Permintaan batu bara dari Eropa juga diproyeksikan akan menurun drastis karena pasokan gas alam yang masih mencukupi dan tingginya produksi listrik dari sumber energi angin.
Harga gas alam juga mengalami pelemahan sebagai alternatif pengganti batu bara sebagai sumber energi. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) turun drastis hingga 8,07% menjadi 29,06 euro per mega-watt hour (MWh) pada hari kemarin.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor