BeritaInvestor.id – Harga batu bara diprediksi masih akan tertekan dalam sepekan mendatang setelah mengalami penurunan signifikan sepanjang Maret 2024.
Berdasarkan data Refinitiv, harga batu bara kontrak acuan di Bursa ICE Newcastle untuk pengiriman Mei 2024 ditutup pada US$ 128,25 per ton pada Jumat (24/3/2024). Harga tersebut turun 1,16% dibandingkan hari sebelumnya.
Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal Basri memprediksi harga batu bara akan bergerak pada rentang US$ 127-130 per ton dalam sepekan ke depan.
“Harga batu bara berpotensi tertekan dalam sepekan ke depan setelah mengalami penurunan signifikan di bulan Maret,” kata Faisyal, Senin (27/3/2024).
Faisyal mengatakan, koreksi harga batu bara dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Permintaan:
- Permintaan batu bara dari China dan India berpotensi menurun.
- China memperkirakan impor batu bara tahun ini lebih rendah dari tahun 2023.
- India meningkatkan produksi batu bara dalam negeri.
- Pasokan:
- Pasokan batu bara di China berlimpah.
- Indonesia berencana meningkatkan pasokan batu bara hampir 20%.
- Kebijakan:
- China menerapkan kebijakan baru untuk meningkatkan produksi batu bara dalam negeri.
- China menerapkan kembali pajak impor batu bara dari Rusia.
- Gas alam:
- Harga gas alam juga diprediksi tertekan, yang dapat menekan harga batu bara.
Analisis:
- Pada pekan lalu, harga batu bara turun 1,16%.
- Dalam sepekan terakhir, harga batu bara turun 2,84%.
- Secara year to date (YTD), harga batu bara turun 2,77%.
- Pada kuartal II-2024, harga batu bara diprediksi bergerak bearish.
- Level resistance diprediksi berada di kisaran harga US$ 128,75 – 129,05 per ton.
- Level support diprediksi berada di kisaran harga US$ 127,75 – 127,25 per ton.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor