BeritaInvestor.id – Harga batu bara terus mengalami penguatan selama tiga hari beruntun dan mendekati level psikologis penting, yakni US$ 150 per ton. Penguatan harga ini disebabkan oleh sejumlah sentimen dan faktor yang berperan dalam menggerakkan pasar komoditas ini.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga batu bara adalah gangguan pasokan gas di Eropa. Gas alam telah lama menjadi sumber energi substitusi bagi batu bara di Eropa. Harga gas alam melonjak tajam, mencapai kenaikan sebesar 28,19% dalam satu hari.
Namun, meski harga batu bara mengalami kenaikan, terdapat beberapa sentimen yang melawan tren ini. China, salah satu konsumen terbesar batu bara dunia, mencatatkan deflasi pada bulan Juli. Hal ini dapat diartikan sebagai indikasi perlambatan dalam sektor industri, yang berpotensi mempengaruhi permintaan batu bara industri.
Selain itu, curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah juga berdampak pada permintaan listrik yang diprediksi akan menurun. Namun, dampak positif dari gelombang panas sebelumnya masih terasa, karena telah mendorong permintaan batu bara yang tinggi. Gelombang panas ini telah menyebabkan kekeringan yang mengganggu pasokan listrik dari pembangkit tenaga air.
Data dari Refinitiv menunjukkan bahwa harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak bulan September ditutup pada posisi US$ 148,25 per ton, naik sekitar 2%. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak 4 Juli 2023. Sejak awal bulan Agustus, harga batu bara sudah mengalami kenaikan sebesar 6,7% dari angka US$ 138,85.
Penguatan harga batu bara ini sebagian besar didorong oleh kenaikan harga gas alam. Gas alam merupakan alternatif energi bagi batu bara, sehingga perubahan harga gas juga berdampak pada harga batu bara.
Di Eropa, harga gas alam mengalami lonjakan akibat potensi gangguan pasokan global gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dari Australia. Pekerja di kilang LNG Australia dilaporkan merencanakan aksi mogok untuk tuntutan gaji yang lebih tinggi dan keamanan kerja yang lebih baik.
Meskipun pasokan LNG dari Australia jarang langsung mengalir ke Eropa, Uni Eropa (UE) semakin tergantung pada kargo LNG lintas laut global untuk mengisi kekosongan pasokan dari Rusia akibat situasi perang di Ukraina. Harga gas alam Eropa, khususnya EU Dutch TTF (EUR), juga mengalami lonjakan, hampir menyentuh level psikologis 40 euro. Harga gas naik 28,19% menjadi 39,82 euro per mega-watt hour (MWh).
Selain faktor-faktor tersebut, gelombang panas yang melanda beberapa wilayah, terutama di China, telah menyebabkan masalah dalam pasokan energi. Meskipun meningkatkan permintaan, gelombang panas ini juga telah menyebabkan kekeringan yang mengganggu pasokan air untuk pembangkit listrik tenaga air.
Pembangkit listrik tenaga air di China mengalami penurunan yang signifikan dalam lima bulan pertama tahun 2023, bahkan dengan adanya pembangunan bendungan dan stasiun pembangkit baru yang besar. Hal ini mencerminkan dinamika yang kompleks dalam pasar energi dan komoditas, di mana faktor-faktor seperti cuaca, pasokan, dan permintaan berinteraksi secara dinamis.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor