BeritaInvestor.id – Pemerintah melalui Kementerian BUMN tengah mengkaji rencana integrasi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ke dalam holding PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau yang lebih dikenal dengan InJourney. Kajian ini dilakukan setelah Citilink, anak usaha Garuda Indonesia, dipastikan akan bergabung dengan holding tersebut.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab disapa Tiko, mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN telah menggelar rapat bersama InJourney untuk menyusun model bisnis antara bandara dan maskapai agar keduanya dapat saling mendukung. “Kami juga sedang dalam proses untuk menginjeksi Garuda karena Citilink otomatis masuk ke InJourney,” kata Tiko dalam wawancara pada Senin (9/9/2024).
Peran Aktif Kementerian BUMN dalam Pengelolaan Holding
Tiko menjelaskan bahwa Kementerian BUMN ke depan tidak hanya ingin menjadi pemegang saham pasif, tetapi juga menjadi arsitek dari holding yang dikelola. Saat ini, Kementerian BUMN sedang berada dalam tahap akhir penyelesaian pembentukan holding InJourney. Pada Senin (9/9/2024), Kementerian BUMN melalui InJourney telah meresmikan merger antara PT Angkasa Pura I dan II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Langkah serupa juga dilakukan dalam sektor pertambangan, di mana kepemilikan saham BUMN di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) meningkat menjadi 34%, dan saham di Freeport menjadi 51%. Tiko menegaskan, peningkatan porsi saham BUMN di sektor-sektor strategis seperti pertambangan dan aviasi sejalan dengan visi pemerintah untuk masuk lebih dalam ke hilirisasi mineral dan pembangunan infrastruktur transportasi udara.
Integrasi Garuda, Citilink, dan Pelita Air ke Dalam InJourney
Sebelumnya, InJourney dikabarkan akan menjadi pemilik baru dari PT Garuda Indonesia Tbk, Citilink, dan Pelita Air setelah proses integrasi rampung sebelum Oktober 2024. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyampaikan bahwa integrasi tersebut sedang dalam pembahasan intensif, terutama antara Garuda dan Citilink sebagai pemilik utama.
“Diskusi ini melibatkan Garuda dan Citilink, serta Pelita Air untuk menentukan bentuk integrasi yang tepat. Kami sedang berusaha memastikan bahwa Garuda, Citilink, dan Pelita Air akan menjadi bagian dari ekosistem InJourney,” ujar Irfan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Rabu (23/5/2024).
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang
Dalam transformasi ini, Kementerian BUMN tidak hanya berfokus pada pengelolaan jangka pendek, tetapi juga meminta setiap holding untuk menyusun peta jalan (roadmap) pembangunan jangka panjang, hingga 10 tahun ke depan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap holding memiliki visi yang kuat dalam menjalankan bisnis mereka secara berkelanjutan, dengan Kementerian BUMN sebagai active shareholder yang terus mengarahkan strategi bisnis masa depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor