BeritaInvestor.id – Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengalami lonjakan rugi 11 kali lipat pada akhir 2024. Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian bersih FREN mencapai Rp1,29 triliun, meningkat tajam dibandingkan dengan Rp108,93 miliar di tahun 2023.
📉 Pendapatan usaha turun 2,06% menjadi Rp11,41 triliun, dengan pendapatan dari jasa telekomunikasi menyusut ke Rp9,9 triliun dari sebelumnya Rp10,18 triliun. Pendapatan interkoneksi juga anjlok menjadi Rp259,8 miliar, sementara pendapatan lain-lain tercatat Rp852,35 miliar.
📊 Beban usaha membengkak menjadi Rp11,73 triliun, naik dari Rp11,11 triliun, semakin menekan laba perseroan.
Merger Smartfren & XL Axiata Tetap Berjalan
Meskipun mencatatkan kerugian besar, Smartfren tetap melanjutkan rencana merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smart Telecom (SmartTel). Nilai gabungan merger ini diperkirakan mencapai US$6,5 miliar atau Rp104 triliun, membentuk entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
🔹 XL Axiata akan menjadi surviving entity, dengan penerbitan saham baru kepada pemegang saham Smartfren berdasarkan rasio merger 72:28.
🔹 Merger diperkirakan rampung pada semester I-2025 setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
🔹 Perjanjian definitif merger telah diteken pada 10 Desember 2024, dan pengajuan resmi dilakukan sehari setelahnya.
Kombinasi ini diharapkan memperkuat posisi XLSmart dalam persaingan industri telekomunikasi Indonesia, terutama dalam pengembangan jaringan 5G dan layanan digital.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor