BeritaInvestor.id – Pekan ini, kalender ekonomi global dipenuhi dua momen krusial: pengumuman pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia untuk kuartal 1-2025 dan rapat Federal Reserve AS (Fed). Pelaku pasar antusias menantikan keputusan suku bunga Fed serta prediksi PDB RI yang diperkirakan terkontraksi secara kuartalan.
Federal Reserve Diperkirakan Tetapkan Suku Bunga di 4,25%-4,50%
Bank sentral AS akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) pada Rabu waktu setempat (Kamis dini hari Jakarta). Analis pasar menyepakati prediksi bahwa Fed akan mempertahankan rate di level saat ini, 4,25%-4,50%, meski tekanan dari Presiden Donald Trump untuk menurunkannya makin kuat. Kontroversi soal kebijakan tarif AS dan perang dagang global membuat proyeksi ekonomi Fed kian rumit.
PDB Indonesia Prediksi Kontraksi Kuartalan & Tumbuh 4,93%
Data PDB kuartal I-2025 RI diprediksi tumbuh hanya 4,93%, menurun dari tahun sebelumnya. Ekonom LPEM UI Teuku Riefky memperkirakan pertumbuhan ekonomi keseluruhan 2025 di level 4,95%. Pelemahan daya beli masyarakat, penyusutan kelas menengah, dan turunnya aktivitas sektoral disebut sebagai faktor utama. Ekspor pun terdampak eskalasi perang dagang global.
Ekonomi RI Semakin Kesusahan Tumbuh di Era Post-Pandemi
Pertumbuhan Indonesia makin bergantung pada musim liburan seperti Lebaran, sementara mesin pertumbuhan struktural seperti investasi dan industri terus lesu. Bila angka PDB ini benar-benar tercapai, ini akan jadi laju terendah sejak kuartal III-2021 (3,53%).
Konklaf Paus dan Agenda Lainnya di Kalender Ekonomi Global
Di luar ekonomi, pekan ini juga menyaksikan konklaf Dewan Kardinal untuk memilih pengganti Paus Fransiskus. Sementara kalender internasional lain mencakup data inflasi Eropa dan survei bisnis AS.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.