BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) menunjukkan pergerakan beragam pada hari Selasa (12/3/2024). Fluktuasi ini disebabkan oleh beberapa sentimen yang saling tarik menarik, di antaranya:
Ekspektasi Ekspor yang Lebih Kuat:
- Ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Maret 2024 diprediksi meningkat.
- Cargo Surveyor Intertek Testing Services memperkirakan kenaikan sebesar 6,8%.
- Data Amspec menunjukkan perkiraan kenaikan 6,24%.
Sentimen Positif Lainnya:
- Stok komoditas CPO di Malaysia terpantau rendah.
- Laporan kinerja industri terbaru dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) untuk Februari menunjukkan hasil positif.
- Momentum bullish pada harga minyak kedelai di Chicago Board dan kontrak berjangka minyak nabati China di bursa berjangka Pertukaran Komoditas Dalian.
- Kebangkitan kembali permintaan dari India untuk menutup kekurangan pasokan minyak sawit.
- Pembalikan bullish di kontrak berjangka Euronext Rapeseed.
Faktor Penekan Harga:
- Penguatan nilai tukar Ringgit Malaysia terhadap dolar AS.
- Tidak adanya pembelian dari pembeli utama China.
Perkiraan Harga CPO:
- Kenanga Research memperkirakan harga CPO akan lebih rendah setelah April mendatang.
- Faktor penyebabnya adalah tertundanya panen kedelai di Amerika Selatan dan berkurangnya intensitas pembelian setelah perayaan Tahun Baru Imlek.
- Perkiraan harga CPO dari Kenanga Research untuk 2024-2025 adalah 3.800 Ringgit Malaysia per ton.
Disclaimer:
Informasi ini bukan merupakan nasihat keuangan. Selalu lakukan riset dan analisis Anda sendiri sebelum mengambil keputusan investasi.