BeritaInvestor.id – Industri film horor Indonesia semakin memanas dengan hadirnya karya terbaru dari MD Pictures, “Kisah Tanah Jawa Chapter 1: Pocong Gundul”. Film yang dibintangi oleh Deva Mahenra ini akan memperkenalkan sosok hantu yang menakutkan, yaitu pocong gundul. Dengan Awi Suryadi sebagai sutradara, film ini dijamin akan menghantui penonton dengan kisah mencekam.
Trailer pertama “Kisah Tanah Jawa Chapter 1: Pocong Gundul” telah dirilis, memancing rasa penasaran dengan durasi singkat. Trailer ini memulai dengan adegan Hao (Deva Mahenra) yang diganggu oleh suara bising di balik pintu. Suara tersebut ternyata berasal dari sosok misterius yang berulang kali menjedotkan kepalanya ke pintu. Teror mistis pun dimulai, mengancam karakter-karakter dalam cerita.
Cerita film ini diadaptasi dari pengalaman retrokognisi Hari A. Kurniawan, yang akrab disapa Om Hao. Selain Deva Mahenra dan Iwa K, Della Dartyan dan Nayla Purnama juga berperan dalam film ini. Antisipasi terhadap keseruan film semakin tinggi, dan penonton tak lama lagi dapat merasakannya di bioskop-bioskop terdekat.
“Kisah Tanah Jawa Chapter 1: Pocong Gundul” menjadi bukti konkret bahwa MD Pictures terus berinovasi untuk memberikan pengalaman horor yang lebih menegangkan kepada penontonnya. Saksikan bagaimana film ini berhasil menciptakan ketegangan dan teror di layar lebar. Jangan lewatkan untuk menonton dan merasakan sensasi horor yang mendebarkan langsung di bioskop pilihan Anda.
Bulan September 2023 akan membawa sejumlah film menarik di bioskop Indonesia, termasuk film horor “Kisah Tanah Jawa” yang dijadwalkan tayang pada tanggal 21 September.
Dalam “Kisah Tanah Jawa”, penonton akan diajak mengalami pengalaman baru mengenai pocong. Kali ini, hadir Pocong Gundul yang menakutkan, menciptakan suasana horor yang menegangkan.
Film ini diproduksi oleh MD Pictures, yang dikenal sebagai pakar dalam genre horor. Manoj Punjabi bertindak sebagai produser dengan Awi Suryadi sebagai sutradara. Naskah film ditulis oleh Agasyah Karim, Awi Suryadi, dan Khalid Kashogi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor