BeritaInvestor.id – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) berhasil memenangkan kontrak pekerjaan untuk proyek pembangunan prasarana perkeretaapian di Filipina. Kontrak ini bernilai Rp8,4 triliun atau setara US$560 juta.
Kontrak tersebut diberikan oleh Pemerintah Filipina untuk pembangunan dua paket pekerjaan, yaitu Blumentritt Extension dan South Commuter Railway Project. Untuk CP S-01, ADHI-PP akan membangun perpanjangan jalur utara NSCR untuk ruas Malolos-Clark mencapai 1,2 kilometer dengan satu stasiun. Sedangkan, untuk CP S-03, ADHI-PP akan membangun jalur kereta sepanjang 5,8 km dengan pembangunan dua stasiun di dalamnya.
Pemenang kontrak untuk CP lainnya adalah big player kontraktor internasional seperti Hyundai dari Korea Selatan, Acciona dari Spanyol, Leighton-Belford JV Australia dan UK, dan Lotte-Gullermak JV Korea Selatan dan Turki.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, keberhasilan ADHI-PP dalam memenangkan kontrak pekerjaan di Filipina ini menjadi bukti bahwa BUMN Karya Indonesia dapat bersaing dengan pemain besar internasional di bidang konstruksi.
“BUMN Karya Indonesia telah membuktikan kemampuannya di kancah internasional. Ini menjadi momentum bagi BUMN Karya Indonesia untuk terus meningkatkan competitive advantage-nya, sehingga dapat mencari peluang bisnis terbaik baik di kancah domestik maupun internasional dengan tetap menjaga praktik tata kelola perusahaan yang baik,” ujar Erick dalam keterangan resminya, Kamis (11/1/2024).
Erick juga memastikan akan terus melanjutkan agenda perbaikan kinerja BUMN Karya. Pria kelahiran Jakarta itu ingin BUMN Karya dapat terus membangun layanan pembangunan infrastruktur terbaik yang dibutuhkan rakyat Indonesia.
“Ke depan, BUMN Karya akan terus meningkatkan competitive advantage-nya, sehingga dapat mencari peluang bisnis terbaik baik di kancah domestik maupun internasional dengan tetap menjaga praktik tata kelola perusahaan yang baik,” kata Erick.
Proyek South Malolos-Clark Railway ini merupakan kerjasama pembiayaan antara Pemerintah Filipina dengan Asian Development Bank (ADB) dan merupakan single infrastructure project financing terbesar yang pernah dilakukan oleh ADB.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor