BeritaInvestor.id – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) resmi menunjuk Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama menggantikan Irfan Saputra. Penunjukan ini menandai langkah baru bagi maskapai pelat merah dalam menghadapi tantangan industri penerbangan ke depan. Wamildan, yang sebelumnya menjabat sebagai Plt CEO Lion Air, memiliki rekam jejak panjang di dunia penerbangan, baik sebagai pilot maupun instruktur penerbangan.
“Pergantian ini diharapkan membawa angin segar bagi Garuda Indonesia dalam memperkuat kinerja operasional dan layanan,” ujar Erick Thohir, Menteri BUMN.
Karier dan Pendidikan Wamildan Tsani Panjaitan
Wamildan, kelahiran Wamena tahun 1981, memulai kariernya sebagai pilot Boeing 737 Patrol Aircraft selama satu dekade di Makassar. Setelah itu, ia menjadi instruktur di Sekolah Penerbang di Yogyakarta hingga pensiun dini. Ia bergabung dengan Lion Group pada 2023 sebagai Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Kualitas, sebelum menjabat Plt. CEO Lion Air.
Pria lulusan Akademi Angkatan Udara ini juga memiliki pendidikan internasional, seperti Aviation Medicine Course (Singapura, 2007), Instructor Course (Australia, 2008), dan Squadron Officer School (AS, 2011).
Susunan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia Terbaru
Menteri BUMN Erick Thohir juga mengumumkan susunan komisaris dan direksi terbaru sebagai bagian dari transformasi perseroan:
Komisaris Garuda Indonesia:
- Komisaris Utama/Independen: Fadjar Prasetyo
- Komisaris: Chairal Tanjung
- Komisaris: Glenny Kairupan
- Komisaris Independen: Timur Sukirno
Direksi Garuda Indonesia:
- Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
- Direktur Niaga: Ade R Susardi
- Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
- Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
- Direktur Human Capital & Corporate Service: Enny Kristiani
Harapan Baru untuk Garuda Indonesia
Dengan latar belakang penerbangan yang solid, Wamildan diharapkan mampu memperbaiki kinerja Garuda Indonesia dan membawa inovasi dalam pelayanan penerbangan nasional. Transformasi ini juga sejalan dengan visi Kementerian BUMN untuk memperkuat daya saing sektor penerbangan Indonesia di tingkat global.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor