BeritaInvestor.id – Setelah sukses dengan penawaran umum perdana saham (IPO) PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle, induk Erajaya Group, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), tidak memiliki rencana untuk membawa anak usaha lainnya ke bursa saham. Langkah ini sesuai dengan fokus Erajaya Group pada pengembangan bisnis vertikal yang tengah berada pada tahap awal. Erajaya Active Lifestyle resmi mencatatkan sahamnya pada 8 Agustus 2023, mengumpulkan dana segar sebesar Rp404,62 miliar melalui penawaran 1,03 miliar saham dengan harga Rp390 per saham.
Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada, Joy Wahjudi, mengemukakan bahwa mayoritas bisnis vertikal Erajaya Group saat ini masih dalam tahap pengembangan awal dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Joy menyatakan bahwa manajemen akan memantau perkembangan ini dan mempertimbangkan langkah-langkah korporasi strategis di masa depan. “Semua akan dilihat pada waktunya. Saat ini, banyak lini usaha vertikal kami masih baru dimulai dan menurut saya belum memenuhi syarat untuk IPO,” ungkap Joy setelah konferensi pers dalam acara 27th Eraversary pada Senin (14/8/2023).
Erajaya Group saat ini mengoperasikan empat lini bisnis utama, termasuk Erajaya Digital, Erajaya Active Lifestyle, Erajaya Food & Nourishment, serta Erajaya Beauty & Wellness. Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk IPO di masa depan, Joy menekankan bahwa keputusan tersebut akan didasarkan pada perkembangan dan pertumbuhan masing-masing lini usaha. Sebagai contoh, Erajaya Active Lifestyle yang sukses mengantarkan IPO menjadi indikator positif untuk langkah ini.
Joy juga menggambarkan kontribusi masing-masing lini bisnis terhadap pendapatan grup. Pada kuartal I/2023, Erajaya Active Lifestyle berkontribusi sebesar 6,1 persen, Erajaya Food & Nourishment sebesar 1,5 persen, dan Erajaya Beauty & Wellness sebesar 0,3 persen. Erajaya Digital tetap menjadi sumber pemasukan utama dengan kontribusi mencapai 92,1 persen. Dalam paruh pertama tahun 2023, penjualan ERAA mencapai Rp28,89 triliun, meningkat 23,49 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Kendati mengalami peningkatan penjualan, beban pokok penjualan dan beban penjualan serta administrasi juga mengalami kenaikan, memengaruhi kinerja laba dan margin laba.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor