BeritaInvestor.id – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 66% pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021, namun tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku tersebut. “Laba usaha dan laba bersih perusahaan juga meningkat masing-masing sebesar 25% dan 66% dari tahun sebelumnya,” ungkap Direktur Utama ENRG, Syailendra S Bakrie, dalam keterangan tertulis pada Jumat (30/6).
ENRG mencatatkan penjualan sebesar USD451 juta, laba usaha sebesar USD295 juta, dan laba bersih sebesar USD66 juta pada tahun 2022. Penjualan meningkat sebesar 11%, sementara laba usaha mengalami peningkatan sebesar 8%. “Kinerja keuangan yang semakin membaik tersebut didukung oleh peningkatan produksi minyak dan harga jual minyak & gas yang lebih tinggi,” ujar Syailendra.
[tv-chart symbol=”IDX:ENRG” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan oleh ENRG, perusahaan tidak melakukan pembagian dividen. RUPST tersebut berlangsung di Gedung Bakrie Tower, lantai 30 di Jakarta Selatan dari pukul 14.17 WIB hingga 14.55 WIB. ENRG berhasil mencapai kuorum kehadiran sebesar 51,92% dari seluruh pemegang saham perusahaan.
Setiap agenda dalam RUPST telah disetujui oleh mayoritas pemegang saham yang hadir. Salah satu agenda yang disetujui adalah persetujuan atas laporan tahunan dan laporan keuangan terkonsolidasi untuk periode tahun 2022. Agenda lain yang telah disetujui adalah penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk periode tahun 2023.
Namun demikian, perlu dicatat bahwa ENRG masih mengalami defisit sebesar USD519,22 juta, meskipun laba yang diperoleh pada tahun 2022 mencapai USD40,238 juta. Kewajiban jangka pendek perseroan mencapai USD337,65 juta, sedangkan aset lancar tercatat sebesar USD46,288 juta. Hal ini menyebabkan akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan tahun 2022 ENRG meragukan kelangsungan usaha perusahaan.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor