BeritaInvestor.id – PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membukukan laba bersih senilai US$ 68,43 juta (sekitar Rp 1,05 triliun) sepanjang tahun 2023, naik 3% dari US$ 66,75 juta di tahun 2022.
Meskipun laba bersih meningkat, penjualan bersih ENRG mengalami penurunan 7% dari US$ 451,93 juta di tahun 2022 menjadi US$ 420,77 juta di tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan produksi gas, meskipun laju penurunannya semakin melambat.
Di sisi lain, produksi minyak ENRG mengalami peningkatan, yang menjadi kontributor utama kenaikan laba bersih perusahaan. Harga jual minyak dan gas juga tetap konsisten, dengan harga minyak di atas US$ 80 dan harga gas di US$ 6,1.
Kinerja Kuartalan yang Membaik
ENRG menunjukkan kinerja yang semakin membaik dari kuartal ketiga ke kuartal keempat di tahun 2023. Penjualan bersih, EBITDA, dan laba bersih masing-masing naik 19%, 52%, dan 19% dari Q3 ke Q4 2023.
Akuisisi Aset Minyak Siak dan Kampar
Pada kuartal pertama tahun 2024, ENRG mengumumkan penyelesaian akuisisi atas aset minyak Siak dan Kampar di Riau, Sumatra. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak ENRG di tahun 2024.
Prospek yang Cerah
ENRG optimistis bahwa kinerja produksi dan keuangannya di tahun 2024 akan lebih baik lagi dari tahun 2023. Hal ini didorong oleh:
- Harga minyak dunia yang stabil
- Upaya untuk mengatasi penurunan produksi gas
- Peningkatan produksi minyak setelah akuisisi aset Siak dan Kampar
Risiko yang Dihadapi
Meskipun prospeknya cerah, ENRG tetap dihadapkan pada beberapa risiko, seperti:
- Fluktuasi harga minyak dan gas
- Penurunan produksi gas
- Keberhasilan integrasi dan operasi aset Siak dan Kampar
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor