PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), sebagai pemegang saham pengendali (PSP), terus melakukan penambahan kepemilikan saham di PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) sebesar 11,99 juta saham atau setara dengan 0,07% kepemilikan. Transaksi ini tercatat dalam laporan kepemilikan saham pada 16 Juni 2023, sehingga total kepemilikan saham EMTK saat ini mencapai 76,99%. Penambahan kepemilikan saham ini dilakukan setelah proses akuisisi sebelumnya.
Dengan akuisisi ini, kepemilikan saham EMTK pasca-akuisisi mencapai 76,99%, atau sekitar 13,19 miliar saham. Total kepemilikan saham EMTK telah meningkat sebesar 5,11% sejak dilakukannya akuisisi. Meskipun EMTK terus meningkatkan kepemilikan sahamnya, harga saham SAME mengalami koreksi sebesar 1,68%, menjadi Rp 352 per saham.
[tv-chart symbol=”IDX:EMTK” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Sementara itu, dari segi kinerja, SAME mengalami penurunan laba bersih sejak tahun 2021. Laba bersih SAME pada kuartal I/2023 turun sebesar 71,5% secara tahunan (yoy), menjadi Rp 1,7 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh lonjakan beban usaha perusahaan sebesar Rp 14 miliar.
Dalam hal valuasi, SAME saat ini memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 868 kali. PER yang tinggi ini disebabkan oleh kinerja laba bersih yang rendah, sehingga valuasi perseroan terlihat relatif mahal.
Sebelumnya, pemegang saham pengendali SAME adalah Omni Health Care milik keluarga Ongko. Namun, kepemilikan saham tersebut kemudian dialihkan ke grup Emtek milik keluarga Sariaatmadja pada November 2020. Akuisisi ini bernilai Rp 1,25 triliun dan membuat grup Emtek menguasai 71,88% saham SAME, dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 1,7 triliun.
Per tanggal Senin (19/6/2023), kapitalisasi pasar SAME mencapai Rp 6 triliun. Dengan nilai tersebut, EMTK telah memperoleh keuntungan kenaikan harga saham sebesar 252%.
[tv-chart symbol=”IDX:SAME” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Akuisisi EMTK sebelumnya memiliki tujuan yang meliputi tiga aspek. Pertama, integrasi proses pengadaan, termasuk pengadaan sumber daya manusia, peralatan kesehatan, dan bahan medis terkait lainnya. Kedua, penyatuan operasional dalam penyediaan layanan kesehatan yang terintegrasi dan saling melengkapi bagi pasien dan pengguna layanan perusahaan lainnya. Ketiga, optimalisasi pemasaran perusahaan dengan jaringan nasabah/pasien yang terkonsolidasi.
Sebelumnya, EMTK juga telah memiliki rumah sakit EMC, sehingga akuisisi ini merupakan bentuk integrasi bisnis rumah sakit yang dimiliki oleh grup Emtek.