BeritaInvestor.id – PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) dalam waktu dekat akan mengoperasikan Pabrik CPO kedua, yang terletak di kebun kedua milik perusahaan, dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas dan kinerja perusahaan. Pabrik baru ini, yang diharapkan beroperasi pada Oktober 2023, memiliki kapasitas total 60 tph dan akan menggandakan kapasitas total CPO mill milik NSSS menjadi 120 tph.
NSSS adalah salah satu emiten hulu sawit terintegrasi yang memiliki lima perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Dengan cadangan lahan yang cukup besar, perusahaan ini mampu mendukung produksi minyak sawit berkualitas tinggi. NSSS juga dikenal memiliki struktur kepemimpinan yang kuat dan menerapkan standar operasi yang tinggi.
Pabrik CPO baru ini memiliki peran krusial dalam mengolah Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan dari kebun kedua NSSS. Hingga semester pertama 2023, kebun tersebut telah menghasilkan sekitar 69 juta ton TBS. Sementara sebagian TBS diolah di pabrik pertama milik NSSS, sebagian lainnya dijual sebagai TBS mentah. Dengan adanya pabrik kedua, NSSS dapat memproses TBS menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan kernel, produk bernilai lebih tinggi.
Kehadiran pabrik baru ini menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan produksi TBS NSSS. Pada kuartal kedua 2023, produksi TBS inti meningkat sebesar 21,0% year-on-year (yoy) dan 29,4% quarter-on-quarter (qoq). Terbatasnya kapasitas pabrik saat ini menyebabkan sebagian TBS tidak dapat diolah dan harus dijual sebagai TBS mentah. Dengan pabrik baru yang akan segera beroperasi, NSSS dapat mengoptimalkan pendapatan dengan mengubah TBS menjadi produk bernilai tambah seperti CPO dan kernel.
Pabrik kedua ini juga didukung oleh usia tanaman yang masih muda. Diharapkan produksi TBS NSSS akan terus tumbuh sebesar 17,9% yoy di tahun FY23F dan 23,6% yoy di FY24F. Dengan pabrik kedua beroperasi di awal kuartal keempat tahun 2023, produksi CPO di FY23F diperkirakan akan meningkat 22,0% yoy, dan di FY24F akan melonjak sebesar 67,9% yoy. Ini juga diharapkan akan mendukung pertumbuhan pendapatan dan EBITDA NSSS di FY23F dan FY24F.
Analisis dari Samuel Sekuritas Indonesia menetapkan target harga saham NSSS sebesar Rp265, menjadikannya rekomendasi beli (BUY) untuk saham NSSS. Target harga tersebut mencerminkan nilai ekuitas per hektar (EV/HA) sekitar USD 17,023, yang sekitar 10% lebih rendah dari rata-rata tertimbang EV/HA regional.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor