BeritaInvestor.id – Pada perdagangan sesi I Jumat (1/9/2023), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), emiten petrokimia yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu, mencatatkan kenaikan yang signifikan. Pukul 10:37 WIB, saham BRPT terpantau melonjak sebesar 5,14% menjadi Rp 1.125 per unit. Rentang harga saham BRPT pada sesi perdagangan pertama hari ini berada di kisaran Rp 1.085 hingga Rp 1.140 per unit.
Transaksi saham BRPT telah mencapai 7.079 kali dengan volume mencapai 75,58 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 84,59 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 105,47 triliun.
Pada pukul 10:37 WIB, dalam order beli pada harga Rp 1.100 per unit, terdapat antrian beli terbanyak sejumlah 22.652 lot atau sekitar Rp 2,5 miliar. Di sisi lain, dalam order jual pada harga Rp 1.130 per unit, terdapat antrian jual terbanyak sejumlah 35.669 lot atau sekitar Rp 4,03 miliar.
Kenaikan harga saham BRPT ini terjadi setelah konglomerat Prajogo Pangestu melakukan pembelian saham BRPT dalam beberapa kesempatan pada tanggal 22, 23, dan 30 Agustus 2023.
Pada hari Kamis, Komisaris Utama Barito Pacific, Prajogo Pangestu, melaporkan telah membeli 1,28 juta saham BRPT, setara dengan 0,001% dari total saham yang telah dikeluarkan oleh BRPT. Transaksi pembelian ini dilakukan dengan harga rata-rata Rp 1.037 per unit.
Total dana yang diinvestasikan oleh Prajogo dalam pembelian saham BRPT mencapai Rp 1,3 miliar.
Sebelum transaksi ini, Prajogo Pangestu sudah memiliki 66.722.074.573 lembar saham BRPT, atau setara dengan 71,17% kepemilikan. Setelah pembelian tersebut, kepemilikan saham Prajogo meningkat menjadi 66.723.362.073 saham.
Pada tanggal 22 Agustus 2023, Prajogo juga telah membeli 10,52 juta lembar saham BRPT, setara dengan 0,011% dari total saham. Transaksi pembelian ini juga dilakukan sebagai investasi dengan status kepemilikan saham langsung.
Dalam satu minggu terakhir, saham BRPT telah mengalami kenaikan sebesar 10,68%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham BRPT telah melonjak 43,4%. Dengan kenaikan harga saham BRPT yang signifikan, ditambah upaya terus meningkatkan kepemilikan oleh Prajogo, kekayaan Prajogo dari saham BRPT pun semakin bertambah.
Perusahaan ini, yang sebelumnya dikenal dengan nama Barito Pacific Timber, melakukan penawaran saham perdana pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007. Pada tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70% saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor