BeritaInvestor.id – Harga emas global terus merosot dari rekor tertingginya, turun 0,87% ke US$3.288,71 pada Kamis malam (New York) dan lanjut melemah 0,44% menjadi US$3.274,33 di awal perdagangan Asia. Penurunan ini terjadi tiga hari berturut-turut seiring memanasnya risiko resesi di AS setelah kontraksi PDB kuartal I dan tanda perbaikan hubungan dagang antara AS-Tiongkok.Kontraksi Ekonomi AS Dorong Spekulasi Pelonggaran Moneter Pemulihan harga emas tahun ini yang naik 25% dipengaruhi ekspektasi Federal Reserve memangkas suku bunga hingga 100 basis poin (4 kali turun 25 basis) di tengah perlambatan ekonomi. Suku bunga rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset hedging inflasi.Perang Dagang Reda, Investor Alihkan Dana ke Aset Berisiko Kabar progres dialog AS-Tiongkok meredam ketegangan perdagangan global. Pemerintah Trump disebut akan mengumumkan relaksasi tarif untuk beberapa produk impor dari China, mendorong optimisme investor beralih dari safe haven emas ke pasar saham atau mata uang kripto.Goldman Sachs Revisi Target Emas hingga US$4.000 pada 2026 Meski harga terkoreksi, bank investasi global Goldman Sachs tetap optimistis memperkirakan emas tembus US$3.700 per troy ounce akhir tahun ini dan potensial naik ke US$4.000 pada 2026. Proyeksi ini didukung aliran dana dari Treasury AS ke emas sebagai perlindungan inflasi.Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.