BeritaInvestor.id – Ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan 4,87% pada kuartal I 2025, terendah sejak kuartal III 2021. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka ini di bawah proyeksi pasar yang berkisar 4,92%. Pertumbuhan tahunan turun dari 5,1% pada Q1-2024 dan bahkan terkontraksi 0,98% secara kuartalan dibandingkan akhir tahun lalu. Kepala BPS Amalia Adininggar mengungkapkan aktivitas ekonomi domestik tetap menjadi penopang utama sektor produktivitas.
Pertumbuhan di Bawah Konsensus Pasar
Pertumbuhan 4,87% tidak hanya jadi angka terendah tiga tahun terakhir, tapi juga gagal mencapai harapan pasar. Survei Bloomberg memperlihatkan ekspektasi investor sebesar 4,92%, yang berarti ekonomi Indonesia meleset -0,05% dari target konsensus.
Skenario Kontraksi Kuartalan
Pertumbuhan secara kuartalan justru terkontraksi 0,98%. Fenomena ini normal karena aktivitas Q1 biasanya lebih lesu dibanding akhir tahun sebelumnya. PDB Indonesia pada Q1-2025 mencapai Rp5.665,9 triliun (harga berlaku) atau Rp3.264,5 triliun dalam harga konstan.
Pengaruh Sektor Domestik
Pertumbuhan disebut masih dipelopori aktivitas ekonomi internal. ‘Efek domesntik tetap menjadi pilar utama,‘ kata Amalia, mengisyaratkan keberlanjutan upaya pemerintah memacu permintaan dalam negeri.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.