BeritaInvestor.id – Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 4,8% pada tahun ini, tetapi risiko resesi meningkat hingga 10%, menurut survei terbaru Bloomberg yang melibatkan 33 ekonom. Proyeksi pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding prediksi sebelumnya, mengisyaratkan perlambatan signifikan.
Proyeksi Pertumbuhan Tahun Ini
PDB Indonesia di kuartal I-2025 mencapai 4,87%, dan diperkirakan melambat ke level 4,8% pada kuartal II. Angka ini diprediksi tetap stagnan hingga akhir tahun, sehingga pertumbuhan tahunan tidak akan melebihi 4,8%. Untuk tahun depan (2026), ekonom memperkirakan PDB hanya tumbuh 4,9%, turun dari proyeksi sebelumnya 5,1%.
Potensi Resesi dan Ancaman Global
7 responden survei menyebut probabilitas resesi dalam 12 bulan ke depan mencapai 10%, level tertinggi sejak Juni 2024. Ahli ekonomi S&P Global Market Intelligence, Ahmad Mobeen, mengatakan dampak tarif Trump dan ketidakpastian pasar global berisiko memicu penurunan kepercayaan investor serta arus keluar modal.
Inflasi Terkendali, Tapi Ada Kenaikan di 2026
Indeks inflasi diperkirakan stabil di 2% tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya (2,1%). Namun pada 2026, angka ini bisa naik ke 2,6%. Sementara itu, Bank Indonesia diprediksi akan mengurangi suku bunga acuan menjadi 5,5% dari level saat ini 5,75%.
Risiko Fiskal dan Neraca Pembayaran
Defisit APBN diperkirakan memburuk hingga akhir tahun, mencapai -2,7% PDB di kuartal IV-2025. Sementara defisit transaksi berjalan terus melemah pada level -1%.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.