BeritaInvestor.id – Sidang lembaga legislatif Republik Indonesia (RI) memegang peran penting dalam dinamika nilai tukar Rupiah, terutama di tengah pergerakan kuat dolar Amerika Serikat (AS) akhir-akhir ini. Data Refinitiv menunjukkan bahwa pada penutupan perdagangan sebelumnya, Rupiah melemah sebesar 0,16% terhadap dolar AS, mencapai posisi Rp15.335/US$. Pelemahan ini membuat Rupiah mencapai level terlemahnya sejak hampir lima bulan belakangan.
Namun, dalam hari ini, pelaku pasar dan pemangku kepentingan ekonomi perlu mengarahkan perhatiannya pada sentimen yang berasal dari dalam negeri, tepatnya dari Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Acara tahunan ini akan membahas sejumlah hal penting yang berdampak signifikan terhadap arah perekonomian nasional.
Sidang Bersama ini menyajikan Pidato Kenegaraan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pagi hari, diikuti oleh Pidato Pengantar/Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada siang harinya.
Pidato Kenegaraan akan menjadi panggung untuk Presiden Jokowi menyampaikan visi dan fokus pemerintah ke depan, mencakup aspek politik, hukum, keamanan, dan ekonomi. Terdapat juga antisipasi terhadap pandangan Presiden terkait tahun politik 2024. Pada sesi siang, Pidato Pengantar RAPBN 2024 akan mengungkapkan target makro ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar Rupiah, serta rencana sektor energi dan keuangan.
Kehadiran Presiden dalam Sidang Bersama ini sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar dan pengusaha. Pidato tersebut akan memberikan arah pembangunan Indonesia ke depan, termasuk isu sensitif seperti subsidi BBM, pembangunan infrastruktur, pengelolaan utang, pengeluaran pemerintah, serta proyek-proyek strategis lainnya.
Dalam aspek teknikal, pergerakan Rupiah terhadap dolar AS masih menunjukkan tren naik dalam basis waktu per jam. Meskipun demikian, pelaku pasar harus waspada terhadap potensi pelemahan yang dapat menguji level resistensi di Rp15.360/US$. Di sisi lain, support terdekat berada di sekitar Rp15.320/US$, didasarkan pada moving average selama 20 jam (MA20).
Dengan Sidang Bersama DPR/MPR sebagai fokus utama, para pemangku kepentingan perlu menjaga kewaspadaan dan memperhatikan perkembangan terkait arah ekonomi dan kebijakan nasional. Ancaman pelemahan Rupiah tetap ada, namun harapan akan arahan yang kuat dari Presiden dalam menghadapi tantangan ekonomi dapat memberikan stabilitas dan arah yang jelas bagi pasar keuangan Indonesia.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor