BeritaInvestor.id – Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan efisiensi anggaran hingga Rp306,69 triliun untuk Tahun Anggaran 2025 melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Kebijakan ini langsung disambut positif oleh pasar obligasi dan membantu penguatan nilai tukar rupiah, yang sebelumnya tertekan oleh arus keluar modal asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Penguatan Pasar Obligasi dan Rupiah
Berdasarkan data OTC Bloomberg, Jumat (24/1/2025), mayoritas tenor SBN mencatat kenaikan harga, terlihat dari penurunan yield. Yield SBN 10 tahun turun 2,3 basis poin ke level 7,051%, sementara SBN tenor 5 tahun turun 3,6 basis poin ke level 6,8855%. Sementara itu, rupiah juga menguat 65 poin (0,4%) ke level Rp16.218,5 per dolar AS.
Langkah Efisiensi
Efisiensi anggaran diarahkan untuk membatasi belanja di beberapa sektor, termasuk proyek infrastruktur, operasional pemerintah, dan perjalanan dinas luar negeri oleh kementerian/lembaga. Total penghematan sebesar Rp256,1 triliun berasal dari efisiensi belanja pusat, sedangkan Rp50,6 triliun lainnya dihemat dari transfer ke daerah.
Presiden Prabowo meminta pejabat pemerintah menyusun rencana efisiensi dan melaporkannya ke DPR RI sebelum melapor ke Menteri Keuangan paling lambat 14 Februari 2025.
Dampak Pasar dan Respons Investor
Kebijakan ini membantu menenangkan pasar obligasi, yang sebelumnya mengalami tekanan akibat arus keluar modal asing sebesar Rp10,3 triliun dalam enam hari terakhir. Namun, para analis menilai langkah efisiensi ini masih perlu diikuti dengan upaya peningkatan pendapatan untuk mengembalikan kepercayaan investor.
Menurut Chief Economist NH Korindo, Ezaridho Ibnutama, efisiensi ini positif untuk menjaga defisit fiskal tetap terkendali di level 2,5%. Namun, langkah ini belum cukup untuk mengubah sentimen pasar sepenuhnya.
“Wee Khoon Chong, Senior Strategist Bank of New York Mellon, menyebut bahwa pasar masih menunggu lebih banyak langkah pemerintah untuk memastikan kondisi fiskal tetap aman, terutama di tengah perlambatan ekonomi yang sudah terlihat.”
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor