BeritaInvestor.id – Saham Adidas, produsen dan penjual peralatan olahraga ternama, mengalami anjlok sekitar 3,5% pada indeks DAX blue-chip di Bursa Saham Frankfurt, Jerman. Penurunan drastis ini terjadi setelah perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki tuduhan penggelapan jutaan dolar oleh karyawan senior di China.
Surat Anonim dan Tuduhan Penggelapan
Sebuah surat anonim yang diterima oleh Financial Times, diduga ditulis oleh “karyawan Adidas China,” menyebutkan beberapa nama karyawan yang terlibat dalam tuduhan tersebut. Surat ini menjadi pemicu kekacauan di internal Adidas.
Adidas, yang baru saja pulih dari masa turbulensi setelah berpisah dari rapper kontroversial Kanye West, mengeluarkan pernyataan resmi bahwa penyelidikan terhadap tuduhan serius ini sedang dilakukan.
“Kami menerima surat anonim yang menunjukkan potensi pelanggaran kepatuhan di China. Kami menyelidiki masalah ini secara intensif bersama dengan penasihat hukum eksternal,” kata Adidas dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh AFP. “Adidas menanggapi tuduhan kemungkinan pelanggaran kepatuhan dengan sangat serius dan jelas berkomitmen untuk mematuhi peraturan hukum dan internal serta standar etika di seluruh pasar tempat kami beroperasi,” tambahnya.
China: Pasar Penting Bagi Adidas
China merupakan pasar yang sangat penting bagi Adidas. Meskipun penjualannya menurun dalam beberapa tahun terakhir karena lockdown akibat pandemi Covid-19, penjualan telah mulai pulih dalam beberapa waktu terakhir. Menurut Financial Times, tuduhan tersebut melibatkan seorang eksekutif perusahaan yang terlibat dengan anggaran pemasaran Adidas di China, yang berjumlah 250 juta euro atau sekitar Rp4,39 triliun per tahun. Beberapa manajer Adidas China lainnya juga dituduh menerima “jutaan uang tunai dari pemasok, dan barang-barang fisik seperti real estate.”
Surat yang Mengungkap Tuduhan
Surat tersebut, yang diunggah bulan ini di platform media sosial China Xiaohongshu, tidak lagi terlihat di situs web tersebut pada akhir pekan. Namun, salinannya yang keasliannya tidak dapat diverifikasi oleh AFP telah diunggah di beberapa akun. Orang dalam perusahaan yang dikutip oleh surat kabar tersebut mengatakan bahwa surat tersebut tidak memberikan bukti atas tuduhan tersebut, namun tampaknya memberikan informasi yang cukup mengenai masalah internal yang bersifat rahasia.
Latar Belakang Turbulensi Adidas
Pada tahun 2022, Adidas mengakhiri kerja sama dengan Kanye West, yang mengembangkan lini produk Yeezy yang menguntungkan. Keputusan ini memberikan pukulan finansial yang besar bagi perusahaan, yang mencatat kerugian tahunan pertamanya dalam lebih dari 30 tahun pada tahun 2023. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan telah kembali ke kondisi keuangan yang lebih baik.
Kasus penggelapan di China ini tentu menjadi batu sandungan baru bagi Adidas. Penyelidikan internal dan eksternal sedang berlangsung untuk mengungkap kebenaran dan menindak tegas para pelakunya. Masa depan Adidas di China dan reputasi globalnya pun dipertaruhkan dalam kasus ini.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor